Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Awal Baru Sacramento Kings

4 Februari 2023   12:10 Diperbarui: 4 Februari 2023   12:12 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membahas Sacramento Kings saat ini nggak bisa dilepaskan dari bagaimana akhirnya mereka bisa kembali ke jalur playoff setelah absen selama 16 musim beruntun (klise pisan).

Sebagai tim, Sacramento Kings bisa dibilang bukan tim yang jelek atau bagus. Sejak berdiri  tahun 1946, Kings sempat menjadi juara tahun 1951 dan sempat beberapa kali tidak lolos babak playoff setidaknya tujuh musim beruntun.

Meski tidak selalu tampil meyakinkan, mereka sempat tampil solid pada dekade 1960-an ketika cikal bakal Kings, Cincinati Royals diperkuat playmaker lincah Adrian Smith (PG), raja triple double Oscar Robertson (SG), Happy Harston (SF), draft no.1 tahun 1960 Bob Boozer/Jerry Lucas (PF), dan center Wayne Embry di mana saat itu bola lebih banyak mengalir dari dan ke Robetson, termasuk lewat bantuan Embry dan Lucas yang sigap menjadi screener, dengan berdiri membelakangi jaring, agar Robertson bisa bergerak lebih bebas dan tiba-tiba memberi umpan pada Embry yang siap menyongsong umpan dengan lay up.

Channel: NBA TV

Gaya bermain Royals era tersebut agak mirip dengan gaya Royals tahun 1950-an di mana setiap pemain yang memberikan bola pada para penembak jitu, entah itu Bobby Wanzer (PG) atau  Bob Davies (SG), akan segera berperan sebagai screener agar penembak jitu tersebut punya ruang tembak yang cukup lapang termasuk center Arnie Risen dan para shooter itu sendiri.

Gaya permainan Kings yang cukup menarik justru terjadi pada tahun 1980-an ketika Kings diperkuat Point guard lincah Phil Ford/ Ernie Grundfield yang lebih defensif, shooting guard Scott Wedman, small forward merangkap screener John Lambert, power forward Reggie King, dan center veteran Sam Lacey yang sudah memperkuat Kansas City Kings sejak masih bermarkas di Cincinnati 11 musim sebelumnya. 

Sebelum menetap di Sacramento, Kings memang senantiasa menjadi tim yang senantiasa berpindah dari satu kota ke kota lain, dari Cincinnati, Kansas City, Omaha, sampai Sacramento yang punya infrastruktur dan basis fans yang cukup besar.

Terlebih sebagai organisasi, tim milik pengusaha India Vivek Ranadive ini, terbilang cukup inovatif, karena ikut mempelopori penggunaan tenaga surya untuk stadium baru mereka Golden 1 center (2016) dan memelopori transaksi digital pada tahun 2014. Bahkan, pada tahun 2018, Kings membangun infrastruktur penambangan bitcoin di stadium mereka tersebut.

Balik lagi soal Lacey, alih-alih dipercaya sebagai center, ia justru lebih dipercaya sebagai playmaker terutama sejak hendak memasuki area tiga angka.

Tanpa harus menjadi screener yang membelakangi bawah jaring, dengan tubuhnya yang jangkung dan langkah yang masih lincah, Lacey masih bisa berpenetasi atau memberi umpan pada Wedman atau Lambert yang jago tembak atau King yang kerap tak terlihat di bawah jaring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun