Seperti kita tahu, tidak ada satu pemain NBA pun yang gaya bermainnya mirip. Sejauh ini Steph Curry hanya satu meski Trae Young di awal karier dianggap menyerupai Curry karena punya rataan jumlah tembakan dan akurasi yang tidak beda jauh dari seniornya itu.
Hanya saja, Young berkembang dengan gayanya sendiri dengan lebih banyak berpenetrasi ke pertahanan lawan yang membawanya hingga  babak playoff musim lalu untuk pertama kalinya, yang bahkan sampai final wilayah timur.
Meski begitu, gaya yang khas, tanpa diikuti adaptasi yang prima, dengan meningkatkan kebugaran fisik, agar makin tidak mudah dilewati pemain lawan serta mempertajam insting menyelesaikan serangan yang menjadi pembeda apakah pemain yang bersangkutan  nyaris bisa bermain di tim mana pun, meski mereka bukan pemain bintang.
Berikut adalah gaya bermain para pemain non-bintang, yang belum pernah sekalipun masuk tim all star sampai saat ini, tapi teruji mampu bermain di tim mana pun, berdasarkan posisi bermain tradisional.
Point GuardÂ
Point guard, atau sering dikenal sebagai posisi satu, dikenal sebagai pemain paling kreatif lantaran bertugas mengatur permainan lewat kecepatan, penetrasi ke jantung pertahanan lawan serta umpan matang tak terduga, yang secara tradisional dikenal sebagai pemain paling mungil dalam sebuah tim, setidaknya 180 cm.
Bukan hanya berpostur makin meninggi, point guard kini juga dituntut memiliki ketangkasan serta finishing tajam baik itu jaring maupun area tiga angka agar variasi serangan makin tidak terduga, mengingat kini point guard lebih banyak menggantikan posisi center, yang secara tradisional, berperan sebagai pencetak angka terbanyak.
Pemain idaman setiap tim dalam posisi ini adalah Lamelo Ball yang menjalani musim keduanya bersama Charlotte Hornets, small forward rasa playmaker Memphis Grizzlies, Kyle Anderson, dan Rookie Oklahoma City Thunder, Josh Giddey
Channel: momen-momen penting Kyle Anderson saat melawan Milwaukee Bucks (Smart Highlight)
Shooting GuardÂ