Musim depan, babak reguler NBA, direncanakan akan kembali ke format 82 pertandingan seperti biasa, ditambah dengan melanjutkan tradisi baru play in, yang memang mengundang rating (dan cuan), namun diprotes sebagian besar pemain termasuk Lebron James.Â
Karena tim peringkat tujuh sampai sepuluh mesti bermain satu hingga dua pertandingan lebih banyak untuk memastikan posisi mereka di babak delapan besar. Tim peringkat tujuh dan delapan dari masing-masing wilayah harus saling berhadapan untuk menentukan peringkat tujuh, dan tim yang kalah pada pertandingan tadi harus bertemu dengan pemenang pertandingan antara peringkat sembilan dan sepuluh untuk memperebutkan posisi kedelapan.
Tidak heran, meski maksimal keempat tim tadi hanya bermain paling banyak dua kali, risiko kelelahan dan cedera jelas makin besar.
Cedera, itulah juga jawaban mayoritas fans Los Angeles Lakers ketika ditanya tim mana yang patut mereka waspadai musim depan.Â
Alih-alih menjawab Brooklyn Nets dengan trio Kevin Durant, James Harden, dan Kyrie Irving, atau juara musim lalu Milwaukee Bucks, atau Los Angeles Clippers yang ditakuti bukan karena dua bintang mereka Kawhi Leonard dan Paul George, melainkan karena pemiliknya adalah mantan CEO Mikocok, Steve Balmer, yang uangnya nyaris tidak bernomor seri, yang tidak akan sungkan mengeluarkan dana dari kocek pribadinya andai kata anggaran untuk menggaji para pemainnya dikenai pajak lantaran di atas salary cap.
Bukan rahasia umum, jika pemenang utama NBA musim lalu bukan Milwaukee Bucks atau Phoenix Suns, tapi mayoritas pemain tim finalis yang rata-rata bugar (kecuali playmaker Milwaukee Bucks, Donte DiVincenzo, yang mesti menepi karena cedera saat babak playoff tengah berlangsung).
Final idaman netizen budiman (saya termasuk berarti) juga mesti kandas lantaran, unggulan pertama wilayah timur versi pengamat dan netizen, Brooklyn Nets, mesti pulang lebih awal di tangan Bucks lantaran James Harden belum kembali ke performa terbaik selepas pulih dari cedera.
Dua tim favorit wilayah barat pun demikian lantaran Lakers mesti bermain tanpa Anthony Davis dan Clippers tanpa Kawhi di pertandingan-pertandingan terakhir dan masing-masing dikalahkan Phoenix Suns.
Phoenix Suns, seperti halnya AC Milan dengan Milan Lab-nya, juga dikenal dengan teknik menjaga kebugaran yang nyeleneh, tapi tetap masuk akal. Misalnya pada Shaquille O'Neal yang sebelum bergabung dengan Phoenix Suns menepi sekurang-kurangnya 30 pertandingan dalam empat musim terakhir, namun di tahun kedua bersama Phoenix Suns, Shaq hanya absen tujuh pertandingan di babak reguler.