Musim baru NBA direncanakan bergulir besok pagi waktu Indonesia. Optimisme menyeruak di antara tim-tim NBA mengingat dalam pramusim yang berakhir sekitar tiga empat hari lalu, beberapa pemain yang baru bisa langsung beradaptasi dengan baik, terlepas hasil di atas tidak selamanya positif untuk beberapa tim.
Tujuan laga pramusim memang jelas: mengasah kekompakan tim dengan memainkan pertandingan sungguhan tanpa mengorbankan kebugaran pemain. Meski kebugaran pemain tetap yang utama, beberapa pemain masih tetap mengalami cedera dan bahkan nyaris dipastikan melewatkan pertandingan pertama mereka, seperti misalnya Draymond Green dari Golden States Warriors.
Kebugaran memang jadi isu utama, terutama musim ini mengingat NBA mengantisipasi penularan COVID pada para pemain NBA.
Tidak seperti musim lalu di mana selama pertandingan sisa NBA musim lalu (NBA bubble) dilaksanakan di satu tempat, musim ini NBA kembali ke format biasa yaitu pertandingan dilaksanakan secara kandang dan tandang.
Pemain yang terdeteksi terkena covid pun otomatis tidak bisa bermain dan baru bisa bermain setelah dikarantina selama minimal sepuluh hari atau hasil tes selama dua hari beruntun dinyatakan negatif, layaknya protokol dalam sepakbola.
Tambahan pemain tersebut biasanya didapat dari pemain mendapat kontrak ganda (two-way players) di mana mereka bukan hanya bisa bemain di tim NBA yang bersangkutan, tapi juga tim G-league dari tim NBA yang bersangkutan, atau kalau dalam terminolologi sepak bola bisa disamakan tim B atau lebih mudahnya Barcelona B di mana pemain-pemain di tim B bisa dimainkan di tim A atau tim utama.
Bahkan penampilan Tucker lebih bersinar ketimbang pemain baru Lakers yang baru didatangkan dari Oklahoma City Thunder, Dennis Schroder, yang belum bisa tampil maksimal karena kurang bugar.
Tucker diprediksi akan makin sering bermain di tim utama lantaran South Bay Lakers diperkirakan tidak akan berpartisipasi di G-League bubble musim ini karena arena yang akan dipakai sebagai tempat berlangsungnya kompetisi tidak bisa menampung akomodasi untuk 30 tim dan hanya 22 tim layaknya NBA musim lalu.