Hari ini, terhitung hari ke-96 para pemain NBA yang tersisa bertanding di Orlando, Los Angeles Lakers dinobatkan menjadi juara NBA kali ini, sekaligus meraih cincin juara ke-17-nya setelah mengalahkan Miami Heat dengan skor 106-93 dengan memeragakan pertahanan ketat. Terima kasih pada pelatih Lakers, Frank Vogel, yang pada pertandingan kali ini memainkan Alex Caruso sebagai starter.
Dengan masuknya Caruso, pertahanan Lakers menjadi semakin liat dan sulit ditembus. Caruso ikut meredam pergerakan tanpa bola para pemain Heat, terutama Tyler Herro dan Duncan Robinson. Robinson yang berhasil mencetak dua tembakan tiga angka di awal quarter pertama, hanya berhasil mengemas total 10 angka hingga akhir pertandingan.
Jimmy Butler yang berhasil membawa Heat memenangi dua pertandingan sebelumnya lewat dua triple double-nya, berkali-kali harus mengoper bola ke area tiga angka karena ia berkali-kali dikepung dua pemain saat sedang memegang bola, Caruso salah satunya
Pertahanan Lakers makin sulit ditembus lantaran Anthony Davis dan Lebron James bermain penuh semangat mengawal bawah jaring.
Tidak heran, dengan pertahanan yang kokoh mereka sempat unggul 64-36 poin di babak pertama. Selisih 28 angka tersebut menjadi selisih keunggulan terbesar kedua sepanjang final NBA.
Hanya saja, Lakers tidak mungkin bisa juara tanpa kemampuan mereka memasukkan bola. Dari bangku cadangan, Rajon Rondo beberapa kali menyerang langsung ke jantung pertahanan Heat. Rondo tercatat memasukkan enam  tembakan pertamanya, empat di antaranya lewat layup di bawah jaring. Dua di antaranya di bawah hadangan Butler. Rondo sendiri mengemas 19 angka, 4 assist, dan 4 rebound.
Bukan hanya Rondo, Lebron juga berkali-kali mencetak angka dengan cara yang sama. Sekitar 15 sampai 20 angka yang diraih Lebron didapat dengan cara menyerang langsung jantung pertahanan Heat, dengan bonus lemparan bebas apabila Lebron dilanggar.
Lakers kelihatannya belajar dari pertandingan sebelumnya. Meski ruang tembak terbuka, para pemain tidak lantas menembak dari area tembakan tiga angka. Dari beberapa upaya yang dilakukan,  sebagian besar tembakan tiga angka yang masuk  lebih banyak dilakukan di samping atau pojok lapangan, entah itu lewat Danny Green dan Kentavious Caldwell-Pope.
Tembakan tiga angka keduanya, melengkapi penampilan gemilang Lebron James yang hari ini menciptakan triple double ke-11 selama tampil di final sejak tahun 2007 lalu. Dengan penampilan yang konsisten selama final tahun ini. tidak heran, Lebron meraih predikat pemain terbaik di final NBA tahun ini.  Dua predikat sebelumnya diraih bersama Miami Heat dan satu lagi bersama Cleveland Caveliers.
Meski tertinggal jauh, Heat bukan berarti tanpa perlawanan. Permainan Heat mulai berkembang setelah Anthony Davis mulai membuat pelanggaran keempat di quarter ketiga.
Selepas pelanggaran tersebut, terutama Adebayo lebih leluasa mencetak angka. 20 dari 25 angka yang dicetak Adebayo dicetak di babak kedua. Adebayo sendiri pada game kali ini juga mengemas 10 rebound dan 5 assist, dan hanya memasukkan lima dari sembilan tembakan bebasnya.