Terhitung mulai awal Desember, Lakers dianggap menghadapi jadwal yang lumayan berat. Mulai tanggal 1 desember hingga awal januari, dalam tiga sampai empat kali seminggu Lakers harus berhadapan dengan tim-tim dengan rekor kemenangan di atas 50%.
Tim yang rata-rata sudah meraih setidaknya 11 kemenangan dari 20-23 pertandingan yang sudah dijalani, yang bukan kebetulan, nangkring di posisi delapan besar klasemen sementara.
Sejauh ini Lakers baru sekali kalah di bulan Desember. Lakers kalah di kandang dari Dallas Mavericks yang sempat mereka kalahkan pada pertemuan  pertama. Kekalahan yang konon terjadi karena para pemain Mavs sigap bertarung mengambil bola rebound, terutama di quarter ketiga.Â
Luka Doncic, Dwight Powell, dan Dorian Finley Smith yang memang tinggi berhasil mengambil bola rebound dari tembakan mereka yang luput (offensive rebound). Terlebih keponakan saya dik Doncic juga maen bagus terutama saat berperan sebagai pembagi bola atawa playmaker.
Dengan tubuh yang relatif tinggi, sekitar 206 cm, serta tembakan dan visi yang bagus, mau nggak mau pemain Lakers perlu melakukan penjagaan ekstra pada Doncic. Bahkan terkadang lebih dari satu pemain.Â
Sudah menjadi rahasia umum, ketika satu pemain dijaga lebih dari satu orang, artinya satu pemain akan bebas dari kawalan. Di sanalah peran Justin Jackson. Lewat variasi pick and roll dengan Doncic, Jackson yang rerata hanya mengemas enam poin bisa menghasilkan 15 poin pada pertandingan kala itu. Begitu pula Dwight Powell, center tangkas yang juga jago tembak.
Channel MLG Highlight
Terlebih Lakers juga lagi demen-demennya nembak dari luar terhitung sejak pertengahan November, di mana ketika tembakan luput, peluang tim lawan mencetak angka lewat serangan balik makin besar.
Bukan rahasia umum jika kelebihan Lakers ada pada big man-nya. Tiga dari lima starter Lakers bertinggi minimal 206 cm (Lebron James), sementara Javale Mcgee dan dik Anthony Davis, setidaknya bertinggi 213 cm.
Kebetulan, Lebron dan Davis, meskipun bertubuh tinggi terhitung tangkas, lumayan jago tembak dan punya visi yang bagus. Artinya keduanya cocok jadi playmaker. Playmaker yang mau tidak tidak mau harus dijaga lebih dari satu pemain agar tidak mudah nyelonong ke bawah jaring.Â
Sekali lagi, ketika Lebron atau Davis sudah dijaga lebih dari satu pemain, artinya ada satu pemain yang bebas tak terkawal.