Sebenarnya saya nggak tahu banyak tentang Denver Nuggets, tim yang penampilannya jauh berbeda dengan musim lalu meski komposisi pemainnya tidak jauh berbeda.
Saya bukan fans NBA yang ngikutin kiprah Denver Nuggets tahun 2009, tahun di mana mereka untuk terakhir kalinya bisa lolos dua putaran babak playoff. Kala itu mereka diperkuat beberapa pemain, yang prestasinya justru meningkat setelah bermain di tim baru beberapa tahun kemudian. Sebut saja JR Smith, Nene Hilario, atau Chris Anderson.Â
Mereka juga diperkuat beberapa pemain berpengalaman di masanya, seperti Kenyon Martin yang punya pengalaman panjang di babak playoff bersama New Jersey Nets atau Chauncey Billups yang pernah juara bersama Detroit Pistons.
Sayang, mereka harus kalah di putaran final wilayah barat melawan tim favorit saya, Los Angeles Lakers. Meskipun kalah, Nuggets berhasil mengangkat nama Carmelo Anthony sebagai bintang.
Channel: Los Angeles Sport Vid
Selepas itu, Nuggets lolos babak playoff dalam empat kali kesempatan, tetapi selalu kandas di babak pertama dan bahkan tidak lolos di lima kesempatan berikutnya.Â
Menariknya, meski tidak lolos. Nuggets tidak pernah benar-benar jadi tim peringkat terbawah klasemen dalam tiga tahun pertama. Kuncinya ada pada pemain senior berpengalaman yang memberi ruang dan rasa nyaman bagi para pemain muda untuk berkembang
Ty Lawson, Dario Gallinari, Kenneth Faried, dan Jameer Nelson menularkan pengalaman mereka di babak playoff kepada para pemain muda Nuggets seperti Emmanuel Mudiay, Nikola Jokic, Jusuf Nurkic, Garry Harris, Jamal Murray, Malik Beasley, dan Monte Morris.
Di luar Nurkic dan Harris, lima pemain lain yang saya sebut namanya di atas, baru beredar di NBA kurang dari 5 musim. Menariknya, dalam tiga tahun pertama, para pemain muda ini tidak pernah finish di luar 12 besar. Bahkan di dua musim terakhir, mereka hampir lolos ke babak playoff dan hanya terlempar dari perburuan babak tersebut di pertandingan-pertandingan terakhir.
Nuggets yang pada saat valentine 2017 masih berada di posisi delapan harus tergeser oleh Portland Trail Blazers yang pada saat yang sama membututi di posisi sembilan. Menariknya penampilan Blazers makin menanjak begitu mereka menukarkan Mason Plumlee dengan Jusuf Nurkic.Â