Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Queen (2014)

17 November 2015   19:41 Diperbarui: 18 November 2015   06:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau masih kurang Indonesia, perhatiin deh komentar Rani sesaat setelah melihat Vijaylaksmi bersendawa. Komentar kita kurang lebih sama kok sama komentar masyarakat di lingkungan Rani di India sono, kecuali kita emang berada di lingkungan yang menghormati sajian tuan rumah dengan cara bersendawa. Walaupun terkesan urakan, Vijaylaksmi bisa dinilai baik, seenggaknya dengan tetap menomorsatukan putranya.

Kebaikan inilah yang dirasakan Rani. Sebagai teman yang baik, Vijay memesankan hostel untuk Rani selama melanjutkan perjalanan ke Belanda, sebuah tempat menginap campur di mana laki-laki dan perempuan yang bisa jadi tidak saling mengenal tinggal dalam satu kamar. Di sini, muka saya terasa tertampar. Apa yang Rani pikirkan ternyata sama dengan apa yang saya bayangkan. Seorang perempuan tinggal satu kamar tiga laki-laki dari tiga negara yang berbeda: Jepang, Belanda, Rusia. Di sinilah rasa saling menghormati  sesama muncul. Paham Rani kurang nyaman dengan situasi yang ada, ketiganya dengan sukarela memilih berbaring di depan pintu kamar sewaktu Rani berada di dalamnya. Queen memang hanya sekedar gulungan film, semua adegannya memang sudah dirancang matang, tetapi setidaknya kita bisa melihat bagaimana pria menghormati wanita. Manusia menghormati sesamanya. 

Film ini memang tidak fenomenal, tetapi punya sesuatu sesuatu yang membuatnya nyaris menyabet semua nominasi yang disematkan padanya. Hingga menyisakan satu penghargaan buat P.K, hanya dialog terbaik. Bahkan kategori film terbaik jatuh pada Queen, lewat sosok Rani yang tetap bersahaja.

Sosok yang berhasil dihidupkan oleh Kangana Ranaut, sosok yang justru lebih kita kenal lewat soundtrack filmnya terdahulu, lewat, single Peter Pan Tak bisakah, maksud saya Woh Lamhe.

Sosok yang jelas bukan benar-benar baru di India. Sosok yang sempat menuai pujian kala memerankan junkies angkuh namun rapuh dalam Fashion (2008) bersama pemeran Alex Parish dalam Quantico, Miss World 2000, Priyanka Chopra, Kangana sebagai peran pendukung wanita terbaik, Priyanka? Cari sendiri.      

Tahun 2014 peran menantang Kangana sama sekali tidak bersisa. Yang nampak justru akting natural, gadis biasa yang bertransformasi jadi sosok yang lebih percaya diri, namun tetap bersahaja. Apakah apresiasi hanya datang karena itu atau lantaran warna-warni yang ada di dalamya?  Entah.

 

NB: Quantico? Bikin penasaran aja …

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun