untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentangNYA memang sangat sulit untuk mendapatkannya, harus melalui perenungan.
jika hanya melakukan ritual ibadah tanpa ingin mengetahui apa makna dari ritual ibadah itu sendiri, maka manusia terjebak pada tradisi kebiasaan manusia yang dampaknya berakhir pada kebodohan spiritual,ibaratnya seperti orang membaca hukum namun hukum itu dilanggar. namun yang konyolnya lagi banyak orang bilang hukum dibuat memang untuk dilanggar.
ironis bukan....!
jika saja ibadah yang manusia lakukan hanya seperti hal diatas. hampir bisa dipastikan jika kondisi jiwa manusia seperti ini maka rahmatan lil alamin tidak akan tercapai meskipun ritual ibadah sangat rajin dilakukan.
perhatikanlah disetiap rumah-rumah ibadah yang megah dan dipenuhi oleh jemaatnya, seharusnya kita menemukan keselarasan antar umat manusia namun pada kenyataannya justru kita sering menemukan saling baku hantam antar umat manusia atau tidak ada keselarasan antar umat manusia.
namun jika sudah menemukan sebuah pemahaman namun janganlah berhenti sampai disitu sebab sebuah pemahaman tidaklah ada artinya jika tidak direalisasikan dalam kehidupan.
dan yang lebih penting lagi jika pemahaman tidak direalisasikan maka ia tidak akan merasakan keberadaanNYA serta kebersamaan denganNYA.
jika ini tidak tercapai maka yang akan terjadi hanyalah keegoan diri yang merasa dirinya sudah benar namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang ia pahami.
disinilah letak seni kehidupanNYA....beragam lakonNYA....
perang maha dahsyat perang dalam diri....
berusahalah yang terbaik lalu tersenyumlah dengan apa yang terjadi.