Mohon tunggu...
Cancherina JohanaOlivia
Cancherina JohanaOlivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Malang

follow me on inst : @cancherina_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektifitas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa pada Materi Mitigasi Bencana Kelas 11 SMAN 1 Probolinggo

17 Juni 2024   22:15 Diperbarui: 17 Juni 2024   22:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SMAN 1 Probolinggo baru-baru ini melaksanakan penelitian mengenai efektivitas pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi mitigasi bencana di kelas 11. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD adalah metode yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama melalui kolaborasi dan interaksi intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode STAD dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa pada materi mitigasi bencana di kelas 11 SMAN 1 Probolinggo. 

Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas 11 yang dibagi menjadi beberapa kelompok belajar kooperatif. Metode STAD, yang mengutamakan kerja sama tim dan tanggung jawab individu dalam pembelajaran, diterapkan secara intensif selama beberapa minggu. Siswa diberi tugas untuk mempelajari berbagai aspek mitigasi bencana, kemudian mendiskusikannya dalam kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis siswa. Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa mampu mengidentifikasi masalah, menganalisis informasi, dan menyusun solusi yang efektif dalam konteks mitigasi bencana. Selain itu, mereka juga menunjukkan peningkatan dalam keterampilan komunikasi dan kerja sama tim, yang sangat penting dalam situasi bencana.

Salah satu siswa menyatakan bahwa metode pembelajaran ini membuatnya lebih memahami pentingnya mitigasi bencana. "Dulu saya hanya tahu sedikit tentang mitigasi bencana. Tapi sekarang, saya bisa melihat betapa pentingnya persiapan dan kerja sama dalam menghadapi bencana. Belajar dalam kelompok juga membuat kami lebih mudah memahami materi," katanya. Dengan hasil yang menggembirakan ini, SMAN 1 Probolinggo berencana untuk terus menggunakan metode STAD dalam pembelajaran di kelas lainnya dan berharap dapat berkontribusi lebih jauh dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Peningkatan ini dapat dijelaskan oleh beberapa faktor kunci dalam metode STAD:

  1. Interaksi Sosial: Siswa dalam kelompok STAD lebih banyak berinteraksi dan berdiskusi, yang mendorong mereka untuk mengemukakan ide dan argumen serta mendengarkan perspektif orang lain. Proses ini membantu mereka mengembangkan kemampuan berfikir kritis.

  2. Tanggung Jawab Kelompok: Dalam STAD, keberhasilan kelompok tergantung pada kontribusi setiap anggota. Hal ini mendorong setiap siswa untuk memahami materi dengan baik agar dapat berkontribusi maksimal dalam kelompok.

  3. Evaluasi dan Umpan Balik: Siswa dalam metode STAD mendapatkan evaluasi dan umpan balik secara terus-menerus, baik dari teman sekelompok maupun dari guru. Hal ini membantu mereka menyadari kelemahan dan kekuatan mereka, serta memperbaiki kemampuan berfikir kritis mereka.

Penelitian ini telah membuktikan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) efektif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa pada materi mitigasi bencana di kelas 11 SMAN 1 Probolinggo. Kesimpulan ini didasarkan pada analisis hasil pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan berfikir kritis siswa yang menggunakan metode STAD dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti meningkatkan kemampuan analisis, evaluasi, dan inferensi siswa. Siswa yang terlibat dalam diskusi kelompok dan kolaborasi aktif dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis dengan lebih baik. Mereka belajar untuk melihat masalah dari berbagai perspektif, mengemukakan dan mengevaluasi argumen, serta membuat keputusan berdasarkan penalaran yang logis dan bukti yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun