Di awal-awal tahun begini, biasanya banyak yang ber resolusi untuk menurunkan berat badan atau menjaga berat badan ideal dengan mengontrol asupan nutrisi sehari-hari atau kita kenal dengan diet. Beragam cara orang untuk mengendalikan hawa nafsu makan demi menjaga atau mencapai berat tubuh yang ideal.Â
Beragam macam diet diperkenalkan dengan tawaran menarik mencapai berat badan ideal dengan mudah, dan tentu saja dalam waktu relatif singkat. Tawaran tersebut bukan hanya isapan jempol, banyak diantaranya didukung dengan dalil-dalil yang saintifik. Namun apa daya, teori tak seindah praktek. Metode yang canggih dan saintifik pun selalu kalah dengan semboyan "diet dimulai esok hari". Akhirnya upaya yang sudah susah dimulai, harus hancur dan untuk memulai dari nol, biasanya sulit dan membutuhkan motivasi serta keberanian yang luar biasa.Â
Apa sih yang menyebabkan sulit sekali untuk diet?
Yuval Noah Harari dalam bukunya Sapiens, A brief history of humankind menceritakan bahwa kesulitan kita menahan diri dari menahan makan, terutama yang manis-manis adalah bagian dari sifat-sifat manusia yang terbawa dari jaman manusia atau sapiens hidup sebagai hunter and gatherer. Itulah mengapa ketika melihat es campur cerah dan manis, langsung rasanya ingin melahapnya. Padahal seringkali kita baru saja selesai makan sepiring nasi Padang  dan sempat menambah.Â
Yuval Noah Harari mengilustrasikan ketika dulu kala, di jaman batu, saat manusia tinggal di padang savana, sumber gula sangatlah langka. Sumber yang diketahui adalah berasal dari buah-buahan yang ranum di pohon.Â
Tentunya sangatlah terbatas dan musiman. Nah, ketika menemukan katakanlah pohon berry yang sedang berbuah ranum, naluri mereka saat itu adalah memakan semua berry yang ranum-ranum secepatnya dan sebanyak-banyaknya. Kenapa? Pertama karena bukan manusia saja yang mengincar buah-buahan itu, hewan-hewan lain juga ingin memakannya. Jadi tidak ada istilah makan sedikit dulu, ntar besok datang lagi untuk melanjutkan. Alamat buah-buahan tersebut sudah dihabiskan oleh gerombolan monyet atau baboon. Yang kedua, ya jaman dulu itu belum ada kulkas, makanya susah mau nyimpen buah-buahan hehehe.
Nah, alasan pertama di atas itu menurut beliau yang terbawa hingga saat ini. Selalu ingin mengamankan ketersediaan yang ada secepatnya (baca: menghabiskan semua buah-buahan yang ada). Â Jelas bukan? Sifat inilah yang masih terpatri di alam bawah sadar kita dan keluar di saat saat tengah malam dan kala kita sendirian.
Jadi singkatnya begini, jika anda merupakan orang yang susah menahan diri untuk mengontrol asupan makanan ke tubuh anda, anda tidak perlu bersedih apalagi marah. Ini bukan salah anda, tetapi memang sudah digariskan oleh para pendahulu kita. Bagi anda yang berhasil menahan diri, tentunya anda memahami bahwa mencoba melawan kodrat itu suatu hal yang besar dan membutuhkan kekuatan tersendiri. Anda patut berbangga, perjuangan melawan kodrat itu memang berat. Tapi mungkin hasilnya sudah anda rasakan.Â
Oke selamat berdiet bagi yang punya resolusi diet di 2018.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H