Mohon tunggu...
Canario O. Desetio
Canario O. Desetio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

art enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perbandingan Kondisi Lingkungan: Tahun 2010 VS Tahun 2020

5 Juli 2023   16:55 Diperbarui: 5 Juli 2023   16:59 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan bumi telah mengalami perubahan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir. Perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan peningkatan polusi udara dan air menjadi isu global yang mendesak. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan kondisi lingkungan pada tahun 2010 dan 2020 untuk melihat bagaimana perkembangan tersebut mempengaruhi planet kita.

  1. Perubahan Iklim: Tahun 2010: Pada tahun 2010, perubahan iklim telah menjadi perhatian utama. Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Climate Change Conference) di Kopenhagen telah berlangsung pada tahun sebelumnya, tetapi masih belum mencapai kesepakatan yang signifikan. Negara-negara sedang berjuang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai target penurunan suhu global. Tahun 2020: Pada tahun 2020, upaya untuk mengatasi perubahan iklim semakin meningkat. Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim, yang dirumuskan pada tahun 2015, mulai diterapkan. Banyak negara telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Namun, tantangan masih besar, dan perubahan iklim terus terjadi dengan suhu rata-rata global yang terus meningkat.

  2. Keanekaragaman Hayati: Tahun 2010: Pada tahun 2010, keanekaragaman hayati sedang menghadapi ancaman serius. Kehilangan habitat alami, perburuan ilegal, dan perubahan iklim telah menyebabkan kepunahan spesies yang cepat. Hutan hujan tropis, terumbu karang, dan ekosistem lainnya terus mengalami kerusakan. Tahun 2020: Pada tahun 2020, kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati semakin meningkat. Banyak negara telah menetapkan kawasan konservasi baru dan meluncurkan program perlindungan spesies. Namun, ancaman terhadap keanekaragaman hayati tetap ada, dan beberapa spesies masih berada di ambang kepunahan.

  3. Polusi Udara dan Air: Tahun 2010: Pada tahun 2010, polusi udara dan air menjadi masalah yang semakin meningkat di banyak wilayah. Emisi kendaraan bermotor, pembangkit listrik berbasis fosil, dan limbah industri menghasilkan polutan yang berdampak negatif terhadap kualitas udara dan air. Beberapa kota menghadapi masalah polusi udara yang parah. Tahun 2020: Pada tahun 2020, kesadaran akan dampak buruk polusi udara dan air semakin meningkat. Banyak negara telah mengadopsi langkah-langkah untuk mengurangi polusi, seperti meningkatkan kendaraan listrik, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan memperketat regulasi industri. Walau begitu, polusi udara dan air masih menjadi masalah signifikan di beberapa wilayah.

  4. Pengelolaan Limbah: Tahun 2010: Pada tahun 2010, masalah pengelolaan limbah menjadi perhatian global. Tumpukan sampah plastik di lautan, penumpukan sampah elektronik, dan pengelolaan limbah yang tidak tepat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Tahun 2020: Pada tahun 2020, upaya untuk mengatasi masalah pengelolaan limbah semakin meningkat. Banyak negara melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai, menggalakkan daur ulang, dan menerapkan program pengelolaan limbah yang lebih efektif. Namun, masih ada tantangan besar dalam menghadapi masalah limbah global.

Dalam keseluruhan, perbandingan kondisi lingkungan antara tahun 2010 dan 2020 menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam kesadaran dan tindakan terhadap masalah lingkungan. Namun, tantangan yang masih ada menunjukkan perlunya terus bekerja sama secara global untuk menjaga dan memulihkan lingkungan kita. Tindakan kolektif yang lebih besar diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim, keanekaragaman hayati, polusi, dan pengelolaan limbah agar kita dapat meninggalkan planet yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun