Mohon tunggu...
Amelia Monica
Amelia Monica Mohon Tunggu... Wiraswasta - Social Practitioner

Social Practitioner

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Syurga Tersembunyi di Perbatasan Sumatera Barat dan Jambi

7 Januari 2025   12:48 Diperbarui: 7 Januari 2025   12:48 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi By Eko's Drone

Pasca pergantian tahun baru 2025, saya dan lima orang rekan kerja memutuskan untuk menikmati liburan 1 Januari 2025 atau liburan tahun baru. Kebetulan tanggal 1 ini bertepatan dengan hari Rabu, sehingga kami manusia site ini, memutuskan untuk menikmati libur di luar site saja, tidak memutuskan untuk pulang kampung karena posisi libur yang tidak cantik.

Selasa jam 5 sore saya langsung tancap gas keluar site dengan motor ceeref yang masih kotor. Biar keliatan sama orang-orang, "hmm orang kebun mau tahun baru".  Dengan senang hati, saya melewati koridor yang sedikit berdebu melewati penyebrangan Balai Rajo untuk bisa segera ketemu aspal. Salah satu tantangan yang belum berhasil saya lewati di tahun 2024 ini adalah belum bisa naik motor diatas tempek untuk menyebrangi sungai batang hari. Tempek merupakan sebutan perahu kecil untuk menyebrangi motor. Jadi saya masih mengandalkan sipembawa tempek untuk mengikat motor. 

Saya dan 5 orang rekan kerja ini, posisi unit kerja kami beda Business Unit (BU). Saya di BU 2, tiga rekan kerja saya di BU 4 dan dua orang nya lagi di BU 3. Kami memutuskan untuk menunggu di persimpangan (Simp. Lopon). Dikarenakan sudah hampir mendekati magrib, mereka belum keliatan, saya memutuskan untuk mendahului mereka dan bertemu di Mesjid Rimbo Bujang.

Setelah solat magrib, kami berenam langsung menuju Muara Bungo. Bisa dikatakan Kabupaten ini, mirip kota karena banyak pilihan kuliner dan penginapan. Banyak pilihan lah intinya kecuali wisata. Kami menikmati pergantian tahun di angkringan depan Polres Muara Bungo melihat percikan kembang api yang menandakan pergantian tahun. Saya pribadi tidak begitu excited dengan pergantian tahun karena bagi saya sama saja dengan hari-hari sebelumnya, karena tujuan utama saya bukan menikmati pergantian tahun tapi libur tahun baru ingin ke syurga tersembunyi. 

Air terjun ini, saya temukan di beranda T1kT0q. Dengan senangnya menemukan air terjun yang jaraknya tidak terlalu jauh dari site hanya 3 jam,  saya langsung membagikan link video nya ke rekan saya sebulan sebelum keberangkatan. Liburan tahun baru ini, merupakan kali keduanya kami ke sini. Pertama kali kesini bertepatan dengan libur natal kami merasa kurang puas menikmati alam tersembunyi di pedalaman ini karena harus kesasar dulu, dan berburu waktu mau balik site. 

Disclaimer : Air terjun ini berada di dalam konsesi perusahaan sawit. Setelah saya cek perusahaan ini beroperasi di Sumatera Barat, Riau, Kalimantan dan Jakarta. Jadi saya simpulkan air terjun ini masuk ke dalam wilayah teritorial Sumatera Barat yang berbatasan dengan Provinsi Jambi. Perjalanan kami yang bermodalkan ketikan Air Terjun Inkasi ke Mbah Gugel, diarahkan untuk masuk dari Rantau Ikil yang merupakan Dusun di Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Pertama kami kesana, bisa dikatakan air terjun milik kami saja dikarenakan hanya kami dan para bocil yang orang tua nya bekerja di perusahaan itu. Air terjun nya tidak jauh dari basecamp mereka. Kali keduanya, air terjun bukan milik kami lagi dikarenakan pengunjung sangat ramai pada saat liburan tahun baru. Tapi sayangnya tidak ada satupun orang yang berjualan. Terlintas dibenak saya "tau serame ini, mending jualan pop mie dan minuman deh". Udah ketebak saya orang mana ? haha.

Liburan kedua ini sangat kami nikmati, kami telah menyiapkan segala printilan untuk menghabiskan waktu menikmati alam meninggalkan sejenak beban pekerjaan. Kami menyebutnya lagi bertamasya. Jadi kami makan siang bersama dibawah pohon sawit yang beralaskan daun pisang sambil menikmati angin sepoi-sepoi. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Setelah makan siang, ada satu posisi di atas batu, cukup buat kami berenam duduk disana. Posisi itu juga pas untuk pengambilan gambar. Semua cemilan yang kami beli di Bungo, satu per satu kami nikmati diatas batu itu. Untuk pengambilan cemilan kami berganti-ganti turun, dikarenakan banyak nya orang yang mau berfoto di atas batu tersebut, tapi kami pura-pura tidak tahu. Salah sendiri mengapa tidak ngomong ke kami, hehhe.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun