KOMPASIANA.com - Makanan dan minuman manis sangat digemari masyarakat Indonesia. Entah itu kue, snack, teh, maupun soda.
Ditambah lagi sekarang dunia kuliner jadi ajang pamer makanan dan minuman kekinian yang bisa menarik perhatian masyarakat.
Sayangnya, tanpa sadar kadar gula yang mereka konsumsi melebihi batas normal.
Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak, tertulis anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200 kkal). Artinya itu setara dengan gula 4 sendok makan per orang atau 50 gram sehari.
Untuk garam sendiri sebanyak 2000 mg natrium per orang per hari atau satu sendok teh garam per hari.
Sementara lemak dianjurkan sebesar 20-25% dari total energi (702 kkal), yang artinya lima sendok makan per orang per hari atau 67 per orang per hari.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Risdeskas) tahun 2018 menemukan 95% remaja Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah. 61,3% responden mengonsumsi minuman manis lebih dari sekali per hari.
Penelitian Kemenkes tahun 2021 juga menyebutkan 57% remaja makan setengah sampai satu porsi buah saja.
"Konsumsi berlebih dari gula bisa mengacaukan keseimbangan neurokimiawi di otak dan kesulitan mengelola emosinya," tulis Dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Kurniawan Satria Denta dalam twitnya.
Saat konsumsi gula meningkat secara signifikan, tubuh dapat menumpuk banyak energi.
Semakin banyak gula yang dikonsumsi, maka gula tersebut menjadi lemak. Lemak itu nantinya disimpan di tempat-tempat tertentu, seperti perut.