Mohon tunggu...
Cameron Malik
Cameron Malik Mohon Tunggu... -

Catatan pinggir yang menjadi utama... juga beredar di: https://volcanoshominid.wordpress.com/ https://www.instagram.com/psyche_collect/ https://gdotlib.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Diplomasi Bunyi

26 Juli 2018   15:52 Diperbarui: 27 Juli 2018   12:31 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

aku pikir setiap seniman adalah peternak. seorang musisi dengan segala upaya mencoba menjinakan para bunyi yang liar. ini adalah domestifikasi bunyi, dan seniman berupaya mendomestifikasi bunyi-bunyi yang liar.

bunyi-bunyi liar mesti "diterjemahkan" dan difilterisasi melalui bahasa-bahasa instrument, setidaknya bahasa yang dapat dimengerti.

dan pendomestifikasian bunyi justru berbalik memperalat si peternaknya sendiri, melalui keseksian bunyi peternak didefinisikan melalui stratifikasi, gender, keterbatasan bahasa instrumen dan yang paling jauh sampai pada memperpanjang bahasa si peternak hingga pada bahasa-bahasa yang tak terucap lagi.

Dan aku kira proses pendomestifikasi bunyi mungkin bisa jadi sejalan dengan proses evolusi manusia, saat manusia juga berupaya mendomestifikasi binatang ternak, tepatnya saat manusia telah tinggal menetap, atau bahkan domestifikasi seni berupa bunyi dan visual mungkin telah dimulai dari goa-goa

10/12/17

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun