Mohon tunggu...
Humaniora

Tindakan Ahok Meghadapi Kasus Kalijodo

26 Februari 2016   20:33 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa yang terjadi awal bulan Februari memang peristiwa yang sangat menyita perhatian masyarakat. Dimana mengakibatkan 4 nyawa orang melayang. Semua berawal dari sopir ‘Fortuner Maut’  Riki Agung Prasetio bermain ke daerah hiburan malam Kalijodo bersama teman-temannya setelah menghadiri acara pernikahan, di Cileduk, Tangerang.

Diduga Riki dan teman-temannya meminum bir dan menyetir dalam keadaan mabuk. Hal itu lah yang memicu kejadian maut yang merengut nyawa pasutri Zulkahfi (31) dan Nur Aini (28) di Jalan Daan Mogot KM 15, Kalideres, Jakarta Barat.  

Setelah mendengar peristiwa ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok langsung mengambil keputusan untuk menutup daerah Kalijodo. Mendengar keputusan Ahok muncul banyak kontroversi dari berbagai pihak termasuk warga Kalijodo yang menentang keras tindakan itu. Mereka merasa daerah yang telah berdiri sejak 1930-an adalah salah satu sumber penghasilan mereka.

Ratusan warga Kalijodo berunjuk rasa di depan gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka meminta Ahok mempertimbangkan kembali keputusannya.

 Kalijodo juga terkenal tidak ada yang berani menggusurnya karena banyak preman yang menjaga daerah itu. Tapi pernyataan itu tidak berarti bagi Ahok, mereka bilang bahwa jika ingin meratakan Kalijodo harus mendatangkan pasukan dan juga tank. Ahok menanggapinya dengan tertawa dan siap mengabulkan permintaan mereka.

Selain itu Ahok juga sudah memikirkan bagaimana nasib warga Kalijodo selanjutnya. Ahok sudah menyiapkan rumah susun sebagai tempat tinggal mereka selanjutnya dan untuk lapangan kerja para mantan wanita malam akan dilatih agar bisa berkerja.

Dalam melakukan tindakannya Ahok sudah mengeluarkan SP 1 dan SP 2, warga Kalijodo pun sudah banyak yang berkemas dan mulai meninggalkan tempat itu. Selain itu pentolan Kalijodo Daeng Azis sudah diincar polisi karena tuduhan pencurian listrik dan tindak pidana lainnya seperti tempat prostitusi, senjata tajam, dan lain- lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun