Film merupakan media komunikasi yang dapat dianalisis dengan berbagai pendekatan. Media ini dibangun dengan gabungan objek visual dan berbagai elemen lainnya untuk menciptakan makna.Â
Dapat diartikan bahwa film adalah media yang memiliki makna. Terdapat pernyataan yang serupa yang menyatakan film menciptakan makna. Azhar juga mengungkapkan bahwa, pada setiap film memiliki konteks yang dikemas yang memberikan pengaruh kognitif.
Kedua pernyataan tersebut menjadi alasan mengapa film menjadi tertarik untuk dianalisis. Salah satunya film 4 Mantan (2020) yang menarik untuk dianalisis, khususnya dengan pendekatan secara psikoanalisis milik Sigmund Freud.
Mengenal Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis film. Pendekatan yang identik dengan Sigmund Freud ini dekat dengan dunia psikologi.
Psikoanalisis ini sebenarnya berbicara mengenai konflik yang ada dalam diri kita. Konflik yang dimaksud adalah konflik batin ketika membuat pilihan baik secara sadar maupun tidak sadar.
Psikoanalisis dalam Ryan digambarkan sebagai gambaran pikiran baik yang sadar maupun yang tidak sadar. Dimana dalam diri manusia terdapat bagian baik yang dapat maupun tidak bisa di kontrol.Â
Pikiran tersebut membuat manusia memiliki konflik dalam diri mereka, baik dari keinginan, moral, dan kesadaran. Keadaan dalam diri manusia tersebut digambarkan melalui Id, Ego, dan Superego milik Freud.
Ketiga istilah tadi merupakan bagian dari diri manusia sebelum mereka melakukan sesuatu. Jika dilihat ketika ingin melakukan sesuatu ada hal yang secara sadar/tidak sadar yang membuatnya memilih/tidaknya.
Id berbicara mengenai hasrat atau keinginan yang tidak terkendali dalam diri manusia. Ego pada psikoanalisis berbicara mengenai kesadaran dan sikap rasional manusia. Superego lebih pada suara otoritas yang terinternalisasi seperti budaya atau moral.