Â
Senyum, Salam, dan Sapa, ketiga hal ini kerap kali kita jumpai atau dengar saat melakukan kegiatan sehari-hari. Para pelajar sering menemui papan atau tanda yang berisi ketiga hal tersebut di sekolah mereka, hal ini memang dilakukan agar dapat membentuk karakter yang baik mulai dari dini.
Selain sekolah, orang tua maupun masyarakat dapat juga menjadi perantara untuk mengajarkan budaya ini. Ketiga hal ini menjadi peraturan tersendiri dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik dari anak-anak hingga dewasa. Dengan menerapkan budaya 3S ini dapat menciptakan suasana yang ramah dan nyaman.Â
Dengan terciptanya sikap ramah dan nyaman akan dapat membantu kita dalam melakukan komunikasi yang lancar. Sapa dan salam menjadi salah satu cara untuk meningkatkan komunikasi dan menjaga atmosfer keakraban antara kita dengan orang lain di sekitar. (Kompas.com, 2020).
Kita bahas lebih lanjut mengenai Budaya 3S.
Budaya Senyum, Salam, Sapa (3S)
Siapa sih yang tidak pernah menemui 3 kata tersebut? Tentunya semua orang sudah familiar dengan 3 kata tersebut. Ketiga kata tersebut sebenarnya untuk apa sih? Budaya 3S ini merupakan salah satu Langkah kecil untuk memulai proses komunikasi dan merupakan bagian kecil dari sikap sopan santun.
Melihat hal tersebut dapat dikatakan bahwa budaya ini sangat penting, hal tersebut dapat dilihat bahwa budaya ini sudah ditanamkan sejak kecil baik secara informal maupun formal dengan tujuan menciptakan pribadi yang sopan dan santun.Â
Pelestarian budaya sopan santun terutama di Indonesia telah gencar dikerjakan sejak dari awal. Sikap ini bisa ditanamkan lewat pendidikan Informal , yakni Pendidikan yang di ajarkan oleh ke-2 orang tuanya pada anak-anaknya. (Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Diponegoro, 2020).
Selain dapat menciptakan pribadi yang sopan dan santun, budaya 3S ini memiliki beragam manfaat. Mengutip artikel 8 Manfaat Menyapa Seseorang Saat Pagi Hari dalam Melani (2017), Orang mencoba mengatakan pagi dengan berbagai alasan diantaranya sopan santun, mengenal rekan kerja, dan mengurangi kecanggungan.
Ketiga alasan tersebut saya ambil dari beberapa alasan yang dicantumkan karena ketiga hal ini selain menjadi alasan juga dapat menjadi manfaat yang dapat kita rasakan saat melakukan budaya 3S.
Komunikasi Nonverbal dan Budaya 3S
Dalam melakukan proses penyampaian informasi dilakukan dengan du acara, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!