Saat ini pandemi virus corona atau COVID-19 menjadi sesuatu yang paling ditakuti di dunia. Penyebaran wabah pandemi COVID-19 yang sangat cepat bukan hanya berdampak luas di dunia kesehatan, namun sektor-sektor lain juga mendapat pengaruh dari adanya virus tersebut. Kondisi ini telah menekan pertumbuhan ekonomi global dan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang semakin meluas.Tapi pertanyaan terpenting, apa perekonomian Indonesia bisa bertahan atau berkembang saat masa pandemi ini ? Menurut saya jawabannya adalah iya, Indonesia bisa berkembang. Karena Pemerintahan Indonesia melakukan banyak kegiatan untuk dapat bertahan saat pandemi dan membuat rencana-rencana demi perkembangan ekonomi Indonesia.
Menurut website kemlu.go.id, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat meningkat lagi tanpa hambatan. Dulu sebelum pandemi melakukan pertemuan bisnis memerlukan pertemuan fisik, namun hal tersebut tidak menjadi hambatan sama sekali. Seperti, pada tanggal 9-11 November 2020,
 Diselenggarakan Forum Bisnis Indonesia -Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) 2020, hasilkan komitmen dagang senilai US$ 71,02 juta (Rp 998,32 miliar) serta potensi kesepakatan bisnis senilai US$ 14,36 juta (Rp 202,34 miliar). Nilai ini meningkat lebih dari dua kali dibandingkan yang dihasilkan oleh Forum Bisnis INA-LAC 2019
INA-LAC 2020 diselenggarakan secara hybrid dan diikuti dengan peluncuran Platform Digital Forum Bisnis INA-LAC sebagai wadah interaksi para pengusaha dari Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia. Platfom yang diluncurkan secara resmi oleh Menlu RI ini memuat informasi binsis, serta produk ekspor potensial Indonesia serta 108 proyek investasi di 10 sektor di berbagai provinsi di Indonesia.
Melalui INA-LAC 2020, telah disepakati berbagai kesepakatan kerja sama diantaranya:
1. Pernyataan Kehendak Kerja Sama Pendirian Gerai Indonesia antara GAPMMI dan BADAX Commercial (Brasil) sebagai Indonesia Trading House pertama di kawasan Amerika Latin dan Karibia.
2. Exclusive Distributive Agreement antara Kokola Group dan BADAX Commercial (Brasil).
Kemlu membuktikan dimasa pandemi, pengembangan kerja sama bisnis ekonomi dapat dilakukan secara virtual. Sehingga pertumbuhan perekonomian Indonesia dapat berkembang tanpa hambatan.
Kementerian parekraf juga melakukan upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Menurut website kemenlu.go.id, Pada tanggal 26 Juni 2020, Indonesia bersama dengan dua puluh anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) tekankan pentingnya perkembangan ekonomi digital dan industri kreatif. Anggota APEC mengikuti pertemuan Special Virtual Meeting on Digital Economy Steering Group (SVM -- DESG)Â
yang membahas pemanfaatan teknologi digital dalam menangani COVID-19. Â Pembelajaran yang diperoleh dari pengembangan digital platform yang dukung ketahanan dan kesiaptanggapan dunia usaha, juga dibahas.
Anggota APEC berupaya mendorong kerja sama strategis jangka panjang. Rencana strategis ini tertuang dalam APEC Internet and Digital Economy Roadmap (AIDER). Beberapa fokus AIDER yaitu kerja sama untuk meningkatkan infrastruktur digital, inklusifitas Internet dan Ekonomi Digital, serta transformasi bisnis tradisional agar memanfaatkan digital platform.
Indonesia sadar bahwa dimasa pandemi ini ekonomi digital dan industri kreatif sangat berkembang dan maju. Salah satu contoh industri kreatif yang berkembang di Indonesia yaitu pasar online dan digital game. Selama 3 tahun terakhir, pertumbuhan pasar game di Indonesia meningkat sebesar 300%. Indonesia memiliki target untuk meningkatkan angka ini dan juga persentase developer game lokal yang terlibat dalam industri ekonomi digital.
Peningkatan perekonomian Indonesia sektor pertanian. Berdasarkan website perencanaan.setjen.pertanian.go.id, Indonesia mengalami guncangan produktivitas tenaga kerja (labor productivity shock) yang menyebabkan terjadinya penurunan rata-rata produktivitas tenaga kerja sekitar 1,4% selama tahun 2020. Namun, Hampir semua komoditas pertanian mengalami kenaikan nilai impor,Â