Mohon tunggu...
Calpyn Eka Suryadi
Calpyn Eka Suryadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa rantau di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebebasan Berbicara di Media Sosial

13 Januari 2023   23:07 Diperbarui: 13 Januari 2023   23:08 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Elon Musk menyelesaikan pembelian Twitter seharga $44 miliar atau setara dengan Rp.684 triliun. Dia menghabiskan beberapa bulan berunding dengan Twitter, bahkan hingga harus berhadapan di pengadilan, sebelum deal. tujuan Elon Musk membeli Twitter pada awalnya karena dia mempertanyakan komitmen dari platform tersebut untuk kebebasan berbicara, dan apakah Twitter merusak demokrasi.

Tidak bisa dipungkiri Twitter adalah platform yang sangat besar saat ini dan memang aplikasi ini memudahkan pengguna nya menulis sesuatu dengan banyak hal seperti kejadian menarik dan lucu, keluh kesah, dan semua hal yang ada di pikiran pengguna nya dan bisa dituangkan ke dalam Twitter dan pengguna lain bisa bereaksi terhadap apa yang kita tulis dan unggah di Twitter, akan ada orang yang memberikan respon positif maupun negatif, hal inilah yang menjadi acuan kenapa Twitter menjadi platform unuk berbicara dan mencerminkan kebebasan. Elon Musk memantau situasi media sosial yang saat ini yang cenderung dikuasai kaum kanan (fundamentalisme keagamaan atau kebangsaan yang berlebih) dan kaum kiri (sosialisme-komunisme). 

Elon Musk merasa saat ini ada bahaya besar bahwa media sosial akan terpecah menjadi ruang gema sayap kanan dan sayap kiri yang akan menghasilkan lebih banyak kebencian dan memecah belah kita. Oleh karena itu ia ingin membeli Twitter untuk mewujudkan keinginannya memiliki sebuah platform untuk kebebasan berbicara. Karena sekarang banyak platform terutama media sosial yang membatasi suatu opini atau pendapat orang-orang jika bahasannya menyenggol suatu lembaga atau orang-orang penting, dan lama kelamaan isu sensitif yang sedang hangat diperbincangkan hilang.

Tentunya keputusan Elon Musk untuk mengakuisisi Twitter ini penuh pro dan kontra dari orang-orang ada yang setuju dan ada yang tidak sebagian orang berpikir bahwa ini adalah langkah awal menuju dunia yang lebih baik karena semua orang bisa saling berpendapat tanpa harus memikirkan dampak negatif nya, sebagian orang merasa bahwa media sosial akan lebih semakin kacau karena setiap ada isu-isu yang muncul akan terus dibahas dan orang-orang saling ber-argumen tanpa henti dan akan menyebabkan kekacauan dan perselisihan di dunia nyata. Banyak pihak yang bertanya-tanya seperti apa kebebasan berbicara yang diinginkan Elon Musk, melalui kicaunnya di akun Twitter pribadinya dia menegaskan bahwa kebebasan berbicara yang dimaksud adalah dengan tetap sesuai dengan koridor hukum.

Twitter juga menjadi salah satu platform media sosial dengan pengguna aktif terbanyak di dunia. Dengan ini kita sebagai kalangan muda harus bisa memanfaatkan sosial media dengan baik agar bisa bermanfaat terhadap orang banyak. Tetaplah bijak dalam menggunakan media sosial karena seperti yang kita tahu zaman semakin modern, perkembangan teknologi juga semakin cepat, dampak positifnya banyak, begitupun negatif nya. hal ini akan memberikan kita ruang sebagai kaum muda untuk bisa bermanfaat bagi orang lain dan menjadi generasi yang kritis terhadap apa yang terjadi di dunia saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun