Mohon tunggu...
callysta ariani
callysta ariani Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

in my head

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Dakwah" Seorang Lelaki di Media TikTok

28 Februari 2023   19:00 Diperbarui: 28 Februari 2023   18:59 7788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun tepat beberapa hari belakangan ini pun konten Jeedan di-stitch oleh salah satu konten creator TikTok yang bernama Husain Basyaiban. Husain Basyaiban adalah salah satu konten kreator di TikTok yang dikenal kerap sekali berbagi ilmu tentang agama islam, walaupun begitu Husain bukanlah orang yang berlebihan dalam menyebarkan pencerahan dalam agama islam. Husain sediri memiliki cara yang sangat baik dan efektif untuk memberi ilmu atau pencerahan kepada para followers di akun TikTok miliknya.

Husain pun beberapa hari ini telah mengganti nama TikTok nya yang bukan lagi "Husain Bayaiban" melainkan menjadi "Kadam Sidik" netizen ataupun para followersnya belum mengetahui penyebabnya ia mengganti nama di akun TikTok nya. Namun Husain sempat mengumumkan bahwa ia akan memberi alasan atau maksud dia mengganti nama TikTok nya menjadi "Kadam Sidik" pada tanggal 1 Maret mendatang.

Beralih kepada isi video TikTok Kadam Sidik mengenai konten Jeedan, ia pun mengatakan bahwa apa yang dilakukan Jeedan bukanlah hal yang buruk, hanya saja ada cara yang lebih baik dibanding harus men-tag orang-orang yang ingin dinasihatinya. Kadam Sidik juga mengatakan bahwa dahulu ia pernah melakukan "Dakwah" dengan hal yang serupa dengan Jeedan. 

Kadam Sidik pun mengaku bahwa ia sangat menyesal dengan apa yang ia pernah lakukan di masa lalu. Penyebab Kadam Sidik ini menyesal dikarenakan yaitu ada cara yang lebih baik karena hal itu merupakan hal yang sia-sia, karena dengan cara tersebut malah orang-orang zaman sekarang makin tidak ingin mendengar nasihat kita. Niat yang sebetulnya diingkan Jeedan pun sangatlah baik.

Setelah Kadam Sidik memposting video tersebut, media pun tuai pro dan kontra tentang Jeedan di mana ada yang mengatakan bahwa jika apa yang dilakukan di dalam publik, maka mereka juga harus diingati secara publik. Namun sepertinya kini lebih banyak yang kontra akan konten Jeedan tersebut, dikarenakan mengingatkan secara publik sama saja seperti melecehkan.

Diduga pun adab dalam menasihati sesama muslim memiliki hadis yang berasal dari Imam Syafi'i  yang berbunyi :

"Berilah aku nasihat ketika aku sendiri, dan jauhilah nasihat di tengah keramaian, karena nasihat di tengah manusia adalah salah satu jenis caci maki yang tidak suka aku dengarkan."

Dengan diingatnya hadis tersebut oleh netizen muslim di TikTok mereka menjadi berkomentar secara kontradiktif dengan komenan positif yang sebelumnnya selalu diutarakan oleh netizen yang gemar menonton konten Jeedan. Entah karena memang orang-orang awalnya tidak berani berpendapat, atau netizen juga sekarang ini kerap disebut sebagai "muka dua".

Faktor sosiologis yang  juga mempengaruhi hal seperti ini seperti Sugesti di mana ini merupakan pengaruh pandangan yang diberikan kepada seseorang kepada orang lain. Karena hal ini dapat memicu pergantian perspektif seseorang dikarenakan perspektif yang dimiliki orang lain, dan juga akan memicu perbedaan pendapat oleh seseorang.

Dan ada juga Motivasi di mana itu adalah merupakan sebuah dorongan untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalitis. Yang berarti adalah sebuah motivasi di mana di saat konten Kadam Sidik ini muncul, masing-masing individu menjadi melakukan kontak dengan orang lain secara mereka berkomentar ataupun membalas komentar orang lain, dan juga datang ke akun TikTok milik Jeedan. 

Membahas sedikit tentang hal ini di ranah konsep faktor sosiologis. Semoga kajian yang saya berikan ini dapat memberi wawasan tambahan untuk para pembaca dan juga diharapkan menjadi informasi yang bermanfaat. Terima Kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun