Mohon tunggu...
Callista RadhwaAulia
Callista RadhwaAulia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Pelajar SMAN 20 Bandung yang hanya ingin mengerjakan tugas dengan tenang....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lampung Lautan Keruh! Bapak Jokowi: Dinikmati, karena Mulus

17 Mei 2023   16:00 Diperbarui: 17 Mei 2023   16:02 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://gis.bnpb.go.id/

Penulis: Callista Radhwa Aulia & Jemima Putri


Banjir merupakan bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Daerah Lampung saat ini digambarkan sebagai daerah berwarna orange yang memiliki arti yaitu daerah high risk. Bencana banjir pula yang akhir-akhir ini terus melanda provinsi Lampung yang berada di ujung selatan pulau Sumatera. Banjir dapat disebabkan oleh faktor alam maupun non-alam. Pada umumnya bencana banjir yang disebabkan oleh alam terjadi karena curah hujan yang tinggi diatas normal sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem drainase dan kanal penampung banjir buatan yang ada tidak mampu menampung akumulasi air hujan tersebut sehingga meluap. Sedangkan banjir non-alam diakibatkan berkurangnya kawasan resapan air karena alih fungsi lahan, penggundulan hutan yang meningkatkan erosi dan mendangkalkan sungai, serta perilaku tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah di sungai dan mendirikan hunian di bantaran sungai.

Pada bulan Maret 2023, Lampung benar-benar dilanda banjir yang sangat merugikan harta benda dan tentunya nyawa seseorang. Pada 08 Maret 2023, 7 daerah meliputi Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Barat, Lampung Utara dan Way Kanan, terkena banjir diakibatkan hujan deras sejak malam itu.
Kampung Gunung Batin Baru, Lampung Tengah terdata terdapat 30 rumah yang terendam banjir dan 4 rumah yang hanyut. Banjir bandang dan tanah longsor juga terjadi di Pekan Sidomulyo, kabupaten Lampung Barat. Banjir di Lampung Timur berada di Pasar Sukadana akibat air sungai meluap dan mengakibatkan tanggul jebol. Adapun korban tewas adalah Adi Chandra Saputra (9), bocah kelas III sekolah dasar di Lampung Utara. Ia ditemukan meninggal setelah terseret banjir. Sementara warga yang hilang adalah Edi Susanto (33). Ia dilaporkan hilang bersama mobil Strada yang dikendarainya di Kampung Terbanggi Ilir, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Dan di kabupaten Pesawaran, Lampung selatan terjadi banjir pada 21 Maret 2023. Bupati Pesawaran, Bapak Dendi  menjelaskan banjir di Pesawaran selalu diawali dengan sumbatan-sumbatan sampah yang terbawa oleh air sungai sehingga membuat aliran sungai menguap, hal tersebut dijelaskan setelah dilakukannya peninjauan sebelumnya. Karena aliran sungai melebar, ditambah sampah-sampah membuat kikisan pada bantaran sungai sehingga pendangkalan pun kerap terjadi. Jembatan sungai Way Padang yang merupakan akses penghubung desa Cipadang pun putus akibat banjir.

DOKUMENTASI BASARNAS LAMPUNG
DOKUMENTASI BASARNAS LAMPUNG
Banjir telah menerjang Lampung pada tahun 2023 ini, mengakibatkan segala kerusakan disegala hal, termasuk infrastuktur umum seperti jalan. Salah satu dampak buruknya ialah terkikisnya lapisan aspal akibat aliran air yang deras yang mengakibatkan lapisan aspal lemah dan terbentuk lubang juga retakan jalan. Air mengandung zat kimia yang dapat merusak lapisan aspal dan beton sehingga jalan yang sedari awal sudah tua, rapuh, rusak di Lampung akan meningkatkan kerentanan kerusakan jalan yang lebih buruk. Jalan yang sudah rusak dan tidak pernah diperbaiki itu pun akan semakin rusak oleh banjir yang sering terjadi Lampung hingga membahayakan keselamatan masyarakat umum sebagai pengguna jalan karena dapat menyebabkan kecelakaan dan menghambat aktivitas masyarakat lainnya. Oleh karena itu pemerintah sudah seharusnya memperbaiki akar masalah tersebut, dimulai memperbaiki jalan yang sudah tak layak untuk khalayak umum dan tentu melakukan mitigasi bencana banjir tersebut.  Bersyukur terdapat suatu kemajuan dimana pada 5 Mei 2023, Bapak Jokowi mengunjungi Lampung dan melihat langsung keadaan Lampung yang dijelaskan Pak Jokowi bahwa jalannya 'mulus' sehingga beliau tertidur. Pada hari yang sama Pak Jokowi mengatakan bahwa perbaikan jalan ini akan dialihkan dari pejabat Lampung ke pemerintahan pusat.

Lampung merupakan wilayah yang rawan terkena bencana banjir oleh sebab itu perlu diketahui langkah antisipasi harus dilakukan baik sebelum, saat, dan pascabencana banjir. Berikut merupakan mitigasi bencana banjir dikutip dari bnpb.go.id :

Prabencana

1) Mengetahui istilah-istilah peringatan bahaya banjir (Siaga I hingga Siaga IV), juga bagaimana cara menanggulanginya.

2) Mengetahui apakah tempat tinggal kita berada zona rawan banjir (dapat dilihat melalui aplikasi inarisk)

3) Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui air banjir dan apa dampaknya untuk rumah kita.

4) Mengetahui rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi.

5) Merencanakan tempat pertemuan apabila seandainya saat banjir terjadi anggota keluarga terpencar-pencar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun