Mohon tunggu...
Callista Pn
Callista Pn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Jember

Hi! I'm Callista Pn, I'm a sophomore at University of Jember pursuing a major in International Relations. In my current situation, I am focusing on getting good grades and improving my skills in order to advance in my career path. I have been active in OC (Organizing Committee) and Organizations since Senior High School, which enables me to develop leadership, public speaking, and time management skills

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merkantilisme dalam Ekonomi Politik Internasional, Suatu Ideologi

14 Maret 2024   14:00 Diperbarui: 14 Maret 2024   14:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merkantilisme telah lama menjadi salah satu ideologi dominan dalam ekonomi politik internasional. Konsep ini mengacu pada pendekatan yang menekankan peningkatan kekayaan dan kekuasaan suatu negara melalui peningkatan jumlah modal atau aset yang tersimpan di negara tersebut. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut tentang ideologi merkantilisme dalam konteks ekonomi politik internasional dan dampaknya terhadap dinamika hubungan antar negara.

Istilah "merkantilisme" berasal dari kata "mercantile" yang berarti perdagangan. Ideologi merkantilisme menekankan pentingnya ekspor yang tinggi dan impor yang rendah sebagai cara untuk meningkatkan kekayaan suatu negara. Dalam konteks ini, pemerintah sering kali terlibat dalam mengatur perdagangan, memberikan subsidi kepada industri domestik, dan menerapkan kebijakan proteksionisme untuk melindungi produsen dalam negeri dari persaingan asing.

Salah satu aspek utama dari pendekatan merkantilisme adalah akumulasi kekayaan dalam bentuk emas dan perak. Pada masa lalu, negara-negara merkantilis berusaha untuk memperoleh sebanyak mungkin emas dan perak melalui perdagangan internasional untuk memperkuat kekuatan ekonomi dan militer mereka.

Ideologi merkantilisme memiliki implikasi yang signifikan dalam ekonomi politik internasional. Penekanan pada ekspor yang tinggi dan impor yang rendah dapat mengarah pada persaingan ekonomi antara negara-negara, serta mendorong adopsi kebijakan proteksionisme yang dapat memicu konflik perdagangan.

Selain itu, dalam upaya untuk mengakumulasi kekayaan dalam bentuk emas dan perak, negara-negara merkantilis dapat terlibat dalam praktik seperti penjajahan dan eksploitasi sumber daya alam di wilayah-wilayah jajahannya. Hal ini sering kali menghasilkan konflik antara kepentingan ekonomi negara-negara kolonial dan kesejahteraan penduduk lokal.

Meskipun merkantilisme telah menjadi pendekatan yang dominan dalam sejarah ekonomi politik internasional, pendekatan ini juga tidak luput dari kritik. Beberapa kritikus berpendapat bahwa pendekatan merkantilisme cenderung mengabaikan manfaat perdagangan bebas dan kerjasama internasional, serta dapat memicu konflik antar negara.

Selain itu, pendekatan merkantilisme juga dianggap kurang relevan dalam era globalisasi saat ini, di mana banyak negara telah beralih ke model ekonomi yang lebih terbuka dan terhubung secara global. Meskipun demikian, prinsip-prinsip merkantilisme masih mempengaruhi kebijakan ekonomi beberapa negara dalam berbagai aspek, terutama dalam konteks perlindungan industri domestik dan persaingan perdagangan global.

Ideologi merkantilisme tetap menjadi bagian integral dalam sejarah ekonomi politik internasional. Meskipun telah mengalami pergeseran dan kritik seiring perkembangan zaman, prinsip-prinsip dasar merkantilisme masih mempengaruhi pandangan dan kebijakan ekonomi beberapa negara di dunia saat ini. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang merkantilisme dan implikasinya dalam konteks ekonomi politik internasional menjadi penting bagi para pembuat kebijakan, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya memahami dinamika hubungan antar negara di era modern yang kompleks ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun