Mohon tunggu...
CALLISTA KALYANA
CALLISTA KALYANA Mohon Tunggu... -

Berbakti kepada orang tua dan melakukan hal baik merupakan sesuatu yang tak dapat ditunda dalam kehidupan ini...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maraknya Perayaan Imlek

6 Februari 2014   13:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:06 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun baru Imlek merupakan Hari Besar Warga Tionghoa yang dipersiapkan dan disambut meriah oleh mereka yang merayakan. Tanggal 31 Januari 2014 diperingati warga Tionghoa di Indonesia sebagai Tahun Baru Imlek. Warga Tionghoa terlihat sibuk dan bersuka cita menyambutnya.

Sekarang ini perayaan Imlek di Indonesia sudah ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional. Di berbagai tempat seperti pusat perbelanjaan sangat meriah dengan pemasangan aksesoris perayaan Imlek. Seperti lampion, bunga Mei Hua amat semarak dan barongsai banyak dimainkan. Perayaan ini menjadikan objek wisata tersendiri di Indonesia.

Sejarah tahun Baru Imlek berasal dari budaya dan sejarah bangsa China, tradisi yang dirayakan di seluruh dunia untuk warga keturunan Tionghoa. Imlek diyakini membawa berkah, rejeki, dan keberuntungan. Penanggalan Imlek dihitung berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

1391658697556934189
1391658697556934189
1391658713267967773
1391658713267967773
139165872673929308
139165872673929308

Saat Tahun Baru Imlek tiba, biasanya masyarakat Tionghoa menggantungkan lampion dan kertas merah di rumah. Serta memasang kembang api untuk memeriahkan suasana Imlek.

1391938459522871204
1391938459522871204

Ada lagi, saat menjelang Imlek tidak sedikit masyarakat yang merayakannya menggunakan Bunga Mei Hua sebagai hiasan di rumah. Bunga Mei Hua adalah pertanda datangnya musim semi. Di negeri China tahun baru Imlek datang bersamaan dengan musim semi yang dikenal dengan Festival Musim Semi. Bahkan Festival ini dijadikan agenda tahunan oleh pemerintah China. Sehingga dengan kehadiran Bunga Mei Hua ini terkesan suasana yang sejuk, nyaman dan indah. Tidak ada makna spiritual dalam Bunga Mei Hua tersebut.

13919384861222272036
13919384861222272036

Bagi anak-anak yang belum menikah, akan siap-siap mendapatkan angpau dari orang yang sudah menikah. Angpau merupakan amplop kecil berwarna merah yang berisikan sejumlah uang. Jumlahnya bisa beragam, namun yang terpenting membawa keberuntungan.

13919385181461828814
13919385181461828814
1391938532888359573
1391938532888359573
13919385611125647280
13919385611125647280

Ketika merayakan Imlek ada hal-hal yang dianggap pantangan dan tabu untuk dilakukan. Maksudnya, kita tidak diperbolehkan melakukan hal tersebut karena bisa mendatangkan kesialan atau dijauhi keberuntungan dan nasib baik.

Misalnya, jangan bermain-main menggunakan benda-benda tajam seperti gunting ataupun pisau karena bisa memotong keberuntungan kita. Selain itu, jangan menerima tamu di kamar tidur, semua orang harus berkumpul merayakan Imlek di ruang tamu.

Di setiap perayaan Imlek ada beberapa sajian yang wajib hadir didalamnya. Salah satunya adalah buah jeruk. Jeruk digunakan sebagai dekorasi atau hadiah. Selain kaya akan Vitamin C, jeruk juga kaya akan simbolnya sendiri seperti dalam hal warna, bentuk, dan rasanya. Jeruk memiliki arti yang melambangkan emas atau nasib baik. Maka jeruk ini kerap hadir saat Imlek tiba.

1391938599928487815
1391938599928487815
1391938613295782060
1391938613295782060
13919386251951324200
13919386251951324200

Berbicara mengenai warna jeruk, warna yang ditampilkan oleh buah yang satu ini adalah emas. Bagi yang merayakan Imlek ingin di tahun yang baru ini dilimpahi keberuntungan, maka jeruk melambangkan kekayaan.

Dalam perayaan Imlek juga terdapat berbagai tradisi yang wajib dilakukan masyarakat Tionghoa. Antara lain tradisi tuang teh, memakai pakaian berwarna merah cerah, dan membersihkan rumah.

Tuang teh merupakan salah satu tradisi turun temurun yang dilakukan untuk memeriahkan acara Imlek. Tradisi ini diambil dari Negara Tiongkok kuno.  Kemudian tradisi tersebut dilakukan pula oleh warga keturunan tionghoa yang ada di Indonesia.

Tradisi tuang teh ini dipersembahkan kepada orang tua seperti ayah, ibu, nenek, kakek ataupun orang yang lebih tua dari garis keturunan kita. Hal ini melambangkan rasa bakti anak terhadap orang tuanya, kakek, nenek dimana seorang anak menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang tua yang telah bersusah payah merawat dan membesarkan anak-anaknya. Selain itu, tuang teh juga bertujuan untuk menghormati orang tua kita.

1391938649611445789
1391938649611445789
13919388941463994827
13919388941463994827
13919389101748849242
13919389101748849242

Setelah kedua orang tua kita telah menerima dan meminum teh yang telah kita persembahkan, maka kita juga boleh memeluk mereka sebagai tanda kasih sayang terhadap kedua orang tua kita. Kemudian orang tua akan memberkati kita dengan memberikan angpao dan doa yang berarti wujud sayang orang tua kepada kita.

1391938663239338289
1391938663239338289

Biasanya dalam acara Imlek, bagi yang merayakan kita harus berpakaian rapi, bersih, dan sopan. Terutama harus menggunakan warna merah cerah. Karena merah cerah melambangkan warna kebahagiaan dan juga keberuntungan.

13919386891654363890
13919386891654363890
1391938703149629487
1391938703149629487

Membersihkan rumah dapat dimulai juga dari mendekorasi rumah menjadi lebih baik dan terkesan rapi, nyaman serta menarik. Karena kebersihan pada saat Imlek melambangkan awal dari keberuntungan dan keberhasilan kita di tahun yang mendatang.

Semarak Imlek juga terjadi di daerah-daerah seperti Pontianak, Kalimantan Barat. Kemeriahan ini menjadi daya tarik objek wisata tersendiri di Indonesia. Banyak turis-turis asing yang menyukai dan melihat permainan atau atraksi barongsai. Mereka senang dan tersenyum bahagia menyaksikannya, bahkan pengunjung yang dalam negeri pun senang pula melihatnya karena begitu meriah dan ramai dengan suara-suara musik khas barongsai yang dimainkan oleh para pemainnya.

Lampion-lampion biasanya juga dipasang di kawasan pecinan kota Pontianak. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Pontianak berharap kemeriahan Imlek ini dapat mendongkrak minat wisatawan berkunjung ke Pontianak baik lokal maupun mancanegara.

Kawasan pecinan Tangerang, Pasar Lama Tangerang juga tidak ketinggalan. Daerah ini menyediakan banyak jajanan khas Imlek, seperti kue keranjang, dodol, dan masih banyak lainnya. Suasana pasar ini memang tak terlihat banyak pelancong yang berburu oleh-oleh, kebanyakan masyarakat lokal saja. Penjual yang berdagang di daerah ini kebanyakan etnis cina benteng yang bermukim di kota Tangerang.

Di Surabaya sebagai kota pahlawan, juga tak mau ketinggalan dalam menyambut perayaan Imlek. Upacara sembahyang khusyuk dilakukan di klenteng-klenteng. Mereka memanjatkan doa dan pengharapan.

Di Yogyakarta tidak hanya punya Kraton. Kota Gudeg ini merayakan Imlek di klenteng Poncowinatan. Klenteng ini merupakan bangunan tertua di Yogyakarta yang sudah berumur sekitar 130 tahun. Ini juga ditetapkan sebagai Bangunan Benda Cagar Budaya oleh pemerintah. Mereka akan melakukan doa bersama pada perayaan Imlek, sebelumnya para pengurusnya sudah merapikan dan acara bersih-bersih untuk menyambut Tahun Baru imlek.

Dan  masih banyak daerah-daerah yang turut serta memeriahkan Tahun Baru Imlek ini.

Hotel-hotel mengadakan promosi besar-besaran untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek ini. Banyak hotel-hotel memeriahkan perayaan Imlek dengan menggelar aneka hiburan seperti pertunjukan barongsai, atraksi naga dan atraksi wushu (seni bela diri dari china).  Selain itu, pihak hotel menggelar acara makan malam dengan menu makanan yang bervariasi atau makanan yang menjadi ciri khas perayaan Imlek.

Kami berharap dengan kemeriahan Imlek ini dapat menjadikan Negara Indonesia sebagai salah satu daya tarik objek wisata di dunia. Sekaligus dapat mendongkrak para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia semakin banyak.

Saya mengucapkan

“SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2565”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun