Dewasa ini telah dikembangkan terapi/ pengobatan baru yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti gagal ginjal, hati, pankreas, bahkan patah tulang yaitu Terapi sel punca atau sel induk atau dalam istilah bahasa Inggrisnya disebut stem-cell.
sel punca juga ada di darah tali pusat, koleksi Calvin Genna
Tubuh manusia memilik ratusan jenis sel yang berbeda yang penting untuk kesehatan kita setiap hari. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk menjaga tubuh kita bekerja setiap harinya, seperti membuat jantung kita berdetak, otak kita berpikir, ginjal membersihkan darah kita, mengganti kulit yang terkelupas, dan seterusnya. Tugas khusus dari sel punca adalah untuk menciptakan berbagai jenis sel tersebut. sel punca adalah sumber untuk sel-sel baru. Pada saat sel punca membelah, mereka dapat memperbanyak diri sendiri atau menjadi jenis sel yang lain. Contohnya, sel punca di kulit dapat menciptakan lebih banyak sel punca kulit atau mereka dapat membuat sel kulit terdiferensiasi yang memiliki tugas spesifik seperti membuat pigmen melanin.
Saat kita terluka atau sakit, sel kita juga terluka atau mati. Saat hal ini terjadi, sel punca menjadi aktif. sel punca memiliki tugas untuk memperbaiki jaringan yang terluka atau menggantikan sel lain pada saat mereka mengalami kematian rutin. Dengan cara ini, sel punca kita menjaga kita tetap sehat dan mencegah kita dari penuaan dini. sel punca bertindak seperti pasukan dokter mikroskopis milik kita sendiri.
sel punca memiliki berbagai macam jenis. Para ilmuwan menduga bahwa setiap organ di dalam tubuh kita memiliki sel punca dengan jenis spesifik. Contohnya, darah kita tercipta dari sel punca darah (dikenal juga sebagai sel punca hematopoietik). Namun, sel punca juga terdapat pada tahap terawal dari perkembangan manusia dan saat para ilmuwan menumbuhkan mereka, mereka disebut “sel punca embrionik” atau disebut juga sel punca fetal.
Sel punca fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus (janin) seperti sel punca hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas. Sel punca neural fetal yang ditemukan pada otak janin menunjukkan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel neuron dan sel glial (sel-sel pendukung pada sistem saraf pusat). Darah, plasenta, dan tali pusat janin kaya akan sel punca hematopoietik fetal.
Alasan mengapa para ilmuwan tertarik dengan sel punca embrionik adalah karena tugas alami dari sel punca embrionik ialah untuk membangun setiap organ dan jaringan di tubuh kita selama perkembangan manusia. Yang dimaksud adalah, bahwa sel punca embrionik, tidak seperti sel punca dewasa, dapat berubah menjadi hampir semua ratusan jenis sel manusia lainnya. Sebagai contoh, sel punca darah hanya dapat memciptakan darah, namun sel punca embrionik dapat menciptakan darah, tulang, kulit, otak, dan seterusnya. Selain itu, sel punca embrionik juga diprogram secara alami untuk membuat jaringan dan organ yang tidak dibuat oleh sel punca dewasa. Sehingga sel punca embrionik memiliki kapasitas natural yang lebih besar untuk memperbaiki organ yang sakit. sel punca embrionik terbuat dari sisa embrio dari pengobatan kesuburan yang masih berumur beberapa hari, dibuat di atas cawan di dalam laboratorium, dan yang toh akan dibuang juga.
Terapi sel punca mulai dikembangkan di dunia pada 1996 dan di Indonesia pada 2007, tahun 2014 dibuatkan peraturannya.
Terapi dilakukan dengan menyuntikkan sel punca ke bagian tubuh yang sakit pada pasien untuk memperbaiki organ atau jaringan tubuh yang rusak. Untuk di Indonesia terapi ini masih terus dilakukan penelitian dan pengembangan disamping telah digunakan untuk pengobatan di Rumah Sakit Khusus.
Saat ini baru dua rumah sakit yang menerapkan terapi sel punca, yakni RSCM Jakarta dan RS Sutomo Surabaya yang menjadi pusat pengembangan sel punca di Indonesia menunjukkan sejumlah penyakit kronis berhasil disembuhkan secara signifikan. Rumah sakit yang menjadi tempat pelayanan sel punca resmi itu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 32 tahun 2014 tentang 'Penetapan Rumah Sakit Pusat Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca.
Meski masih dalam tahap penelitian dan belum jadi layanan standar, hasilnya cukup menggembirakan. Keberhasilan itu membuat para ahli yakin terapi sel punca akan jadi tren masa depan, menggantikan terapi konvensional dengan obat atau suntik.