Mohon tunggu...
Calam Rahmat
Calam Rahmat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Jurnalistik di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Aku Memustuskan untuk Menulis

11 Februari 2014   13:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku bukanlah seorang yang begitu di kenal, aku hanya seorang remaja yang bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Sejak saat itu aku di kenal sebagai orang yang gigih dalam melakukan segala hal, itu kata mereka, sahabat dan orang yang mengenal ku. Tapi menurut aku sendiri semua itu kurang tepat aku melakukan segalanya bukan karena aku selalu serius dalam melakukan semua kegiatan ku, namun pada saat aku melakukan hal itu aku merasa ini kesempatan terakhir ku dalam melakukan hal tersebut dengan demikian aku selalu terlihat serius.

Ketika aku di kenal sebagai seseorang yang begitu serius lantas aku tidak merasa angkuh ataupun merasa tinggi rasa, tapi aku merasa takut dengan persepsi semua orang yang menganggapku selalu serius dan memebuat mereka menjadi menjauhi ku. Bukan aku tak bisa, tapi aku merasa semua ini akan sia-sia jika apa yang aku lakukan tidak serius. Karena aku bisa seperti ini bukan perkara yang mudah, beda hal nya orang-orang yang aku kenal sampai saart ini.

Hampir semua orang yang ku kenal mengaggap segala sesuatu itu tidak dengan serius, walaupun kadang ketika mereka serius itupun karena mereka menganggap hal tersebut dengan sepele. Mereka semua yang menganggap segala hal tidak dengan serius itu semua karena mereka berfikir masih ada kesempatan yang lain setelah apa yang telah mereka lakukan. Namun menurut ku itu salah, bukan karena terpaku pada apa yang akan kita dapatkan nanti tapi apa yang akan kita hasilkan dengan kita serius melakukan sesutu.

Dulu sebelum aku mengenal  dunia ini, aku tidak pernah tau bagaimana aku sekarang ini, dimana semua hal tergantung dengan dunia yang sekarang aku gemari ini. Tidak ada yang spesial dari apa yang sekarang aku nikmati ini, hanya bertemankan alat yang bisa di sebut teknologi canggih saat ini dan sedikit ku mainkan jari jemari ku di atas nya dan hingga akhirnya aku menikmati itu semua. Apa yang aku lihat dan rasakan bisa tertuang di dalamnya.

Dunia ini memang hal yang sangat membosankan untuk beberapa orang, tidak di pungkiri aku juga demikian. Untuk beberapa hal aku tidak bisa menikmati dunia ku ini, banyak gangguan yang kadang berujung melakukan hal yang kurang penting dan itu aku menyadari nya ketika aku telah melakukan hal tersebut. Tapi ketika aku memilii waktu yang kosong aku menyempatkan diri untuk sedikit menyapa dunia ku ini, walaupun tidak banyak hal yang dapat aku ciptakan tapi setidaknya aku telah kembali kedunia ku ini setelah aku melupakan sejenak dengan aktifitasku yang menurut ku itu kurang penting.

“Hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke Dunia ku ini”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun