Mohon tunggu...
Muhammad Aliful Ittikhad
Muhammad Aliful Ittikhad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNUSIDA

membaca dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kekeliruan Hedging karena Kesan Aturan Moral yang Tidak Sesuai dalam Agama

17 April 2024   16:55 Diperbarui: 17 April 2024   16:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fallacy of Hedging adalah kesalahan berpikir yang terjadi ketika orang menggunakan aturan moral yang tidak sesuai dalam agama sebagai alasan untuk menolak atau mengurangi kesimpulan yang benar. Ini adalah kesalahan berpikir yang sering terjadi ketika orang memutuskan kesimpulan atau keputusan berdasarkan aturan moral yang tidak sesuai dengan agama yang mereka praktikkan. 

Pada dasarnya, Fallacy of Hedging adalah kesalahan berpikir yang menggunakan aturan moral yang tidak sesuai dalam agama sebagai alasan untuk menolak atau mengurangi kesimpulan yang benar. Ini terjadi ketika orang memutuskan kesimpulan atau keputusan berdasarkan aturan moral yang tidak sesuai dengan agama yang mereka praktikkan. 

Contoh Fallacy of Hedging adalah ketika seorang muslim mengutuk bahwa konsumsi alkohol tidak haram karena "tidak ada bukti yang cukup kuat" atau "tidak ada aturan yang mengharuskan muslim tidak boleh minum". Namun, dalam agama Islam, konsumsi alkohol adalah haram dan tidak diperbolehkan.

Fallacy of Hedging juga terjadi ketika seorang muslim mengutuk bahwa konsumsi daging babi tidak haram karena "tidak ada aturan yang mengharuskan muslim tidak boleh makan daging babi" atau "tidak ada aturan yang mewajibkan muslim tidak boleh mengonsumsi daging babi". Namun dalam agama Islam, konsumsi daging babi adalah haram dan tidak diperbolehkan.

Untuk mengatasi Fallacy of Hedging, perlu dilakukan pendidikan moral dan agama yang lebih baik. Agama harus dijelaskan dengan cara yang lebih dekat pada anak dan lebih konkret. yang Perilaku baik harus dibangun berdasarkan nilai-nilai agama dan moral, serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat. Pendidikan moral dan agama harus disediakan secara harmonis, dengan pendekatan yang mencakup konsep moral, sikap moral, dan prilaku moral.

Selain itu, perlu dilakukan pengembangan pendidikan karakter berbasis kultur sekolah, yang akan membantu anak menjadi individu yang bermoral dan berprilaku baik. Pendidikan karakter harus dilakukan melalui tiga aspek yaitu, pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral, yang satu sama lain saling berhubungan dan terkait.

Dengan pendekatan ini, diperoleh hasil pembentukan sikap karekter anak yang dapat memiliki karakter yang baik dan berprilaku baik. Hal ini akan membantu menghindari kesalahan berfikir seperti Fallacy of Hedging, yang dapat mengganggu kesadaran dan kesimpulan yang benar.
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun