Mohon tunggu...
Cak Usma
Cak Usma Mohon Tunggu... -

HoM MelOn. Ketua Persaudaraan Profesional Muslim Aswaja http://www.aswajanu.com . Ketua Umum Keluarga Wikusama. Rasulullah aku padamu. Gusdurian.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ekonomi, Penggerak Chaos Politik di Afrika?

16 Januari 2011   13:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:31 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov


[caption id="" align="alignnone" width="272" caption="Rusuh di Benua Afrika"][/caption]

Terus terang beberapa bulan belakangan ini saya terkejut dengan beberapa kabar terkait kerusuhan di banyak negara Afrika yang sepertinya banyak disebabkan oleh krisis sosial perbedaan suku, etnis, ataupun ras. Sebutkan satu per satu mulai Sudan, Nigeria, beberapa yang lainnya, sampai yang terakhir adalah Tunisia!

Mengapa demikian?

Saya menduganya ini disebabkan oleh pertemuan dua hal penting terkait peta kekuatan pemilik kekuatan super di dunia, sebuah kombinasi kekuatan ekonomi, militer, dan diplomasi.

Benua Hitam, sebutan lain dari benua Afrika, sudah sejak lama menjadi benua yang menjadi jajahan banyak negara, dan sepertinya penjajahan di sana tidak banyak membuahkan hasil, karena banyak faktor, seperti persepsi umum menyatakan keterbelakangan penduduknya yang sulit dikembangkan, sumberdaya tanah yang sulit dikelola, dan banyak hal lainnya tentunya. Intinya, para eks penjajah itu meski menyatakan para negara-negara Afrika itu merdeka, namun banyak kasus terlihat bahwa hegemoni negara eks penjajah masih terlihat. Seperti kasus terakhir adalah Perancis terhadap Tunisia.

Di sisi lain, sepertinya bisa jadi masalah politik di negara-negara Afrika ini adalah dampak dari perubahan pengkuasaan ekonomi di banyak. Menurut apa yang saya baca, China memberikan investasi besar-besaran di benua hitam sekitar 5-10 tahun yang lalu dengan tentunya konsesi-konsesi ekonomi yang menguntungkan kedua belah pihak. Bisa jadi masa 5-10 tahun tersebut memberikan pengaruh yang kuat untuk mendudukkan tokoh politik yang mendukung kepentingan investor, seperti China.

Hal yang paling mudah disulut tentunya adalah kasus etnis atau ras, sebuah kasus-kasus yang jamak ditemukan sebelum masa 3 kerajaan yang tersohor di China. Bagaimana negara-negara kecil di daratan China saling menginvasi dengan mendudukkan dinasti-dinasti sebagai penguasa China raya. Dan, sepertinya memang Afrika pada masa-masa awal kemerdekaan belum memperkokoh kebersatu-paduan antar warganya.

Semoga Afrika segera beranjak kepada hal yang lebih baik terjauh dari Corporatocracy.

Jayalah Negeriku! Majulah Bangsaku!

Ditulis oleh Cak Usma dengan mengambil dari beberapa sumber media.


@Cak_Usma

Penulis adalah ketua Persaudaraan Profesional Muslim Aswaja

Silakan mengunjungi Search Engine Muslim www.aswajanu.com dan Ensiklopedia Digital http://wiki.aswajanu.com

==============================================================



Kali aja menarik buat Anda:

---------------------------------

Ada Apa Sebenarnya dengan Mesir? (Sebuah Telaah Singkat & Runtut sejak Pra-Kejatuhan Mubarak)

Selamat Hari Pancasila (Jalur Tepat Menuju Mercusuar Dunia)

Salam #IndonesiaMercusuarDunia (Sebuah Uraian Bidang Pembangunan Indonesia & Relasinya dalam Internal, Lokal, Regional, dan Internasional)

Konflik Regional di Seputar Indonesia

Indonesiaku, Adakah Kau Termozaik?

Keterbukaan Media vs Pergeseran Nilai

Pancasila, Dasar Negara (Islam) Indonesia

Mubarak, Andai NU Tertarik Sewenang-wenang

Apa Kabar Jazirah Arab, Mei 2012?

FPI, Jangan Dimatikan, Dijaga Saja!

FPI vs JIL, Sebuah Dramatikal?

FPI, Mengapa Harus Ada?

Setelah SBY, Siapa?

Cara Melihat Permasalahan Terkini Negara Kita

Mengapa Sekarang Seolah Semuanya Mengarah ke Indonesia?

SBY, Tetaplah Dulu Pikul ‘Amanah’ Itu!

Ekonomi, Penggerak Chaos Politik di Afrika?

Akankah SBY Tergelincir?

SBY di Atas Rel Sejarah yang Benar

Jayalah Indonesia: Terima Kasih Pak Harto, Gus Dur, Pak Amien

Aa Gym, Icon Kekuatan Hijau Terakhir?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun