Mohon tunggu...
Cak Usma
Cak Usma Mohon Tunggu... -

HoM MelOn. Ketua Persaudaraan Profesional Muslim Aswaja http://www.aswajanu.com . Ketua Umum Keluarga Wikusama. Rasulullah aku padamu. Gusdurian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1 Ramadhan Kali ini & Tanda-tanda Pembenarnya

13 Juli 2013   08:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:37 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1373678327157435387

[caption id="attachment_266323" align="alignnone" width="284" caption="Lailatul Qadar (Gambar diambil dari kartini.web.id)"][/caption]

Bagi umat Islam, kita sudah puasa bersama, sebagaimana kita mahfum bahwa ada sedikit perbedaan dalam penetapan awal berpuasa. Secara garis besar, pemerintah Indonesia melalui MUI dan Kemenag telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan pada Rabu tanggal 10 Juli 2013, sedangkan Muhammadiyah sudah jauh hari menetapkan hari Selasa tanggal 9 Juli 2013 satu hari lebih awal.


Saya tidak sedang mengajak diskusi perhitungan-perhitungan bak ahli hisab ataupun teknik-teknik rukyat yang bila dirunut akan mengacu pada puluhan kitab falakiyah. Tidak. Cuman saya coba mengajakuntuk saling melakukan pengecekan bersama dengan beberapa tanda-tanda dan kaidah yang sudah diajarkan para ulama. Mengecek untuk apa, ya untuk setidaknya mana yang benar atau salah, karena cuman itu yang bisa dilakukan oleh umat, seperti saya.


Salah satu tanda yang bisa dipakai adalah adanya pendapat yang telah mahsyur yang menyebutkan bahwa bulan Ramadhan biasa disebut dengan bulan penuh berkah. Sementara ada dalil lain yang menyebutkan bahwa hujan adalah air yang diturunkan sebagai berkah Allah. Dari tanda ini, mari kita cek bersama, di tanggal 10 atau tanggal 9 kah yang menjelang maghrib-nya hujan? Di Jakarta dan sekitarnya, pada Senin sore menjelang maghrib tidak hujan, sedangkan pada Selasa sore menjelang maghrib hujan secara tidak rintik-rintik namun juga tidak terlalu deras. Mohon maaf, secara awam, berkah melalui hujan turun pada Selasa sore menjelang maghrib seolah memberi tanda bahwa masuk bulan yang penuh berkah, 1 Ramadhan.


Itu yang sudah kejadian.


Bagaimana yang belum kejadian, apakah bisa kita lakukan pengecekan?


Insya allah bisa, mari kita cek bareng saja. Kita akan gunakan pendapat Imam Ghazali dalam menentukan malam lailatul qadar, malam yang memiliki kemuliaan lebih baik daripada seribu bulan, malam yang sangat ditunggu-tunggu dengan memiliki banyak tanda-tanda yang sudah mahsyur pula. Adapun tanda-tanda malam lailatul qadar itu antara lain:

Pertama: Malam itu udaranya sedang, tidak terlalu  dingin dan tidak terlalu  panas. Dalilnya adalah sabda Rasulullah saw :

"Saya pernah diperlihatkan Lailatul Qadar, akan tetapi saya lupa, malam itu jatuh pada malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, suasana malam itu cerah dan indah, tidak panas dan tidak dingin." (Hadits shahih riwayat Ahmad ,Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).

Kedua: Matahari pada pagi harinya terbit berwarna merah dan sinarnya tidak menyengat. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka'ab:

"Rasulullah saw telah memberitahukan kita bahwa matahari terbit pada hari itu tidak bercahaya (sinarnya tidak menyengat)." (HR. Muslim).


Nah, secara mudah saja, kita akan cocokkan tanda-tanda itu pada malam-malam perkiraan lailatul qadar akan turun.


Kita lihat dulu, tanggal malam-malam perkiraan lailatul qadar turun sebentar.


Kalau kita mengikuti pendapat Imam Syafi’i, malam lailatul qadar akan hadir pada malam-malam ganjil pada 10 malam terakhir Ramadhan, yaitu antara tanggal 21 atau 23 atau 25 atau 27 atau 29.


Nah, kalau menurut Imam Ghazali, beliau menyampaikan bahwa:

Bila tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Minggu atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 29 Ramadhan.

Bila tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 21 Ramadhan.

Bila tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 27 Ramadhan.

Bila tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 25 Ramadhan.

Bila tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 23 Ramadhan.


Dari kedua pendapat itu, maka kemungkinan lailatul qadar pada Ramadhan kali ini bila menurut pendapat Muhammadiyah yang puasa mulai hari Selasa tanggal 9 Juli 2013, maka insya allah lailatul qadar akan turun pada tanggal 27 Ramadhan atau 4 Agustus 2013. Mari kita perhatikan hari Sabtu malam Minggu, apakah memiliki berudara sedang dan tenang, sedangkan hari Minggu paginya memiliki tanda-tanda matahari terbit dengan tidak menyengat.


Namun, bila menurut pemerintah, yang puasa mulai hari Rabu tanggal 10 Juli 2013, maka insya allah lailatul qadar akan turun dihitung pada malam menjelang tanggal 29 Ramadhan atau 7 Agustus 2013.Mari kita perhatikan hari Selasa malam Rabu, apakah memiliki berudara sedang dan tenang, sedangkan hari Rabu paginya memiliki tanda-tanda matahari terbit dengan tidak menyengat.


Kurang lebih begitulah, wallahu’alam bishowwab.


Satu hal yang patut dicatat di luar itu, adalah Allah SWT sangat berkuasa bila ingin menurunkan 2 malam lailatul qadar dalam satu bulan Ramadhan, karena ke-Maha Pengasih Sayang-anNya.


Matur nuwun, selamat berpuasa.

Ditulis oleh Cak Usma dengan mengambil dari beberapa sumber media.


@Cak_Usma

Penulis adalah ketua Persaudaraan Profesional Muslim Aswaja

Silakan mengunjungi Search Engine Muslim www.aswajanu.com dan Ensiklopedia Digital http://wiki.aswajanu.com

==============================================================



Kali aja menarik buat Anda:

---------------------------------

Ada Apa Sebenarnya dengan Mesir? (Sebuah Telaah Singkat & Runtut sejak Pra-Kejatuhan Mubarak)

Selamat Hari Pancasila (Jalur Tepat Menuju Mercusuar Dunia)

Salam #IndonesiaMercusuarDunia (Sebuah Uraian Bidang Pembangunan Indonesia & Relasinya dalam Internal, Lokal, Regional, dan Internasional)

Konflik Regional di Seputar Indonesia

Indonesiaku, Adakah Kau Termozaik?

Keterbukaan Media vs Pergeseran Nilai

Pancasila, Dasar Negara (Islam) Indonesia

Mubarak, Andai NU Tertarik Sewenang-wenang

Apa Kabar Jazirah Arab, Mei 2012?

FPI, Jangan Dimatikan, Dijaga Saja!

FPI vs JIL, Sebuah Dramatikal?

FPI, Mengapa Harus Ada?

Setelah SBY, Siapa?

Cara Melihat Permasalahan Terkini Negara Kita

Mengapa Sekarang Seolah Semuanya Mengarah ke Indonesia?

SBY, Tetaplah Dulu Pikul ‘Amanah’ Itu!

Ekonomi, Penggerak Chaos Politik di Afrika?

Akankah SBY Tergelincir?

SBY di Atas Rel Sejarah yang Benar

Jayalah Indonesia: Terima Kasih Pak Harto, Gus Dur, Pak Amien

Aa Gym, Icon Kekuatan Hijau Terakhir?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun