Mohon tunggu...
Cak Usma
Cak Usma Mohon Tunggu... -

HoM MelOn. Ketua Persaudaraan Profesional Muslim Aswaja http://www.aswajanu.com . Ketua Umum Keluarga Wikusama. Rasulullah aku padamu. Gusdurian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

FPI, Mengapa Harus Ada?

17 Mei 2012   11:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FPI, Mengapa Harus Ada?

Mungkin sebagian besar kita akan sesak nafas ketika mendengar kata FPI dan rentetan berita yang ditimbulkannya, sebuah rentetan yang tidak jauh dari kekerasan, sesuatu yang selalu dibantah oleh FPI tentunya. Perhatikan tentang kasus geraja di Bekasi, Bogor, dan beberapa daerah lainnya, kekerasan FPI di monas, sweeping tempat maksiat, serta yang terakhir ini adalah ancaman FPI terhadap konser Lady Gaga(l).

Mengapa FPI ini harus ada dan seolah dijaga keberadaannya?

Saya bukan pengikut FPI ataupun penyetuju dari kelompok yang tidak menginginkan FPI tetap ada, maka saya coba melihat dengan kacamata saya pula, sebuah kacamata pada konteks masa pembangunan pemerintahan Indonesia, yang mana saat ini memasuki pada pengkuatan sub pilar Yudikatif, yaitu Kepolisian, Kehakiman, dan Kejaksaan.

Sepertinya FPI menjadi salah satu entitas yang saat ini keberadaannya difungsikan untuk menguji keberhasilan pengkuatan ketiga sub pilar Yudikatif tersebut. Apakah seorang walikota mengikuti keputusan Jaksa Agung?

Di sisi lain, ternyata FPI ini juga menjadi penguji dari kehidupan berbangsa kita, bagaimana mewujudkan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab pada umat yang akan melakukan ibadah dan pendekatan kepada Tuhan?

Skenario Balkanisasi di Indonesia, saya kira mungkin ada, tapi mungkin masih jauh, karena ternyata di Indonesia ada kebersatuan umat yang ditopang oleh 2 kekuatan organisasi kemasyarakatan beragama, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang masih memegang komitmen negara hukum, memposisikan negara sebagai pemegang kedaulatan hukum, bukan kepada kekuatan mayoritas.

Bagaimana akhir dari keberadaan FPI ini?

Saya kira bila FPI mengurangi dakwah dalam bentuk kekerasannya, mungkin semua akan berakhir dengan damai kembali.


Ditulis oleh Cak Usma dengan mengambil dari beberapa sumber media.

@Cak_Usma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun