Mohon tunggu...
Cak Syam
Cak Syam Mohon Tunggu... profesional -

Menjadi orang biasa yang bermanfaat itu saja, bersama mereka yang peduli dengan budaya bangsa lewat desain batik \r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Senyumlah...Hadapi Tantangan Dunia Dengannya

17 Januari 2010   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:25 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyum ... senyum dan senyumlah, hadapi tantangan dunia dengan penuh ceria. dapatkanmanfaat di dalamnya. Anda siap ...????, berikut sedikit catatan kami yang kami upload melalui Blog kami. Selamat berbagi.

Yach ... memang bukan hal yg utama, namun pujian untuk anda adalah yang menjadi pembuka dalam tulisan kali ini. Mengapa? tidak lain dan tidak bukan adalah untuk berbagi kebahagiaan, semangat, motivasi dan optimis dalam menghadapi setiap tantangan. Caksyam sedang merayu ...???, jawabnya kurang lebih seperti itu, karena tersenyum bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh siapa saja. Coba perhatikan sahabat kita, orang tua atau bahkan diri kita sendiri yang dalam tekanan, target pekerjaan atau tugas sekolah/kampus, sungguh tersenyum adalah sesuatu yang cukup mahal. Senyum Anda begitu indah ... berkacalah dan percayalah !!!

Sebuah pengalaman menarik ingin kami bagikan. Beberapa waktu yang lalu, sebagaimana orang yang ingin senantiasa mengendalikan rasa "Percaya diri" (anda juga kan..???), kami mencoba untuk mengabadikan beberapa momen penting lewat foto, yach ... foto kita sendiri. Anda tahu apa yang terjadi?, aneh memang ... tapi ini harus diungkapkan sebagai bahan uji coba. Dari sekitar 50-an foto dokumentasi, hanya 5-10% gambar wajah yang tersenyum dengan sempurna, yang lainnya ...???, setelah diperhatikan sekilas, sebagian besar menggambarkan suasana jiwa/hati/wajah yang angker, sangar atau bahkan berwibawa plus menakutkan, hehehehe .... (sengaja didramatisir). Intinya serious habisss dah ... padahal udah dipaksa senyum, sampe lelah tukang fotonya untuk bilang "Senyum dong ....". (maafkan daku, wahai temanku sang fotogrfer).

Dalam kesempatan yang lain, ketika pernikahan kakak kami, sebagai tuan rumah menggantikan posisi Sang Abah ..., mau tidak mau harus senyum selama seharian. Yach .. dimulai ketika acara walimah pada sekitar jam tujuh pagi, kemudian dilanjutkan acara resepsi hingga jam 12 siang, kemudian terima tamu kondangan hingga jam 10 malam. Praktis ... wajib menarik pipi kiri dan pipi kanan, dengan memperlihatkan putih gigi micky mouse dan alis huruf "N" yang agak datar. Anda pernah merasakannya ...???, Wow ... capek banget, walhasil sebelum tidur ... mijit-mijit pipi dan sekitar wajah yang beku hampir tak berasa. (hmmm ....).

Dari sini sedikit dapat diungkapkan, bahwa senyum ... secara fisik bukanlah hal yang cukup mudah untuk sebagian dari kita. Perlu latihan ..., perlu keikhlasan ..., perlu alasan ..., bahkan perlu kekuatan hati. Bagaimana meraihnya ...???, tentu jawabnya bisa beragam, sesuai dengan pengalaman dan sudut pandang kita. Namun ada beberapa masukan yang ingin kami bagi, sederhana memang ... berawal dari mengetahui manfaat dan khasiat senyuman yang kita miliki. Penasaran? ... (sama saya juga ).

Senyuman Simbol persahabatan

Pernah berkunjung ke Bank? ... atau instansi lain dengan fasilitas pelayanan yang professional?, yach ... di sana dengan sangat mudahnya kita temukan sebuah senyuman, bahkan dari seorang aparat keamanan (yang terhormat bapak/ibu satpam) yang notabene tegas menjaga eksistensi sebuah peraturan. Apa yang kita rasakan?, jujur ... kami merasa nyaman, meski harus bayar lebih mahal... bukanlah masalah besar, bukankah demikian?. mengapa demikian?..., dalam sudut pandang sederhana, dapat ditangkap bahwa senyuman adalah simbol persahabatan, bukankah sebagai sahabat kita rela untuk berkorban. Contoh kecil ketika kita membeli suatu barang, hampir semua orang yang kami temui akan memilih membelinya di tempat orang yang sudah dikenal (sahabat/memiliki nilai persahabatan), meskipun dengan harga yang lebih mahal (100 atau 200 rupiah).

Lebih dari itu, terdapat logika dan pendekatan lain yang bisa dilakukan. Coba perhatikan anjuran nabi "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah ..." (HR.Bukhori). Dalam "matan" hadits tersebut disebut dua buah kata indah, yakni senyum dan sedekah. Senyum memiliki nilai sedekah, yang mana sedekah (sebagai sebuah pemberian secara ikhlash) tersendiri merupakan sesuatu yang dapat bernilai dengan berlipat-lipat ganda, sebagaimana kita mengeluarkan sebagian harta kita.

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:261).


Nilai yang berlipat ganda dari sebuah senyuman ternyata tidak hanya pahala di sisi Alloh. Secara kasat mata kita bisa melihat kebesaran Alloh dalam firmanNya (QS. 2:261). Yakni ketika seorang pedagang, pengusaha, tenaga pengajar atau staff keamanan menunaikan tugasnya dengan senyuman, niscaya konsumen atau pengguna jasa mereka akan lebih merasakan sebuah nilai penghargaan, kepuasan pelanggan atau bahkan kedekatan dan loyalitas terhadap individu ataupun perusahaan. Hal ini tentu menjadi sebuah magnet tersendiri yang secara tidak langsung menarik klien untuk kembali, bekerjasama lagi. senyum ..., sedekah dengan ribuan berkah.

Senyuman membantu dalam berkonsentrasi
Ilmu ini kami dapatkan dari kitab "kaifa tahfadz al-Quran al-karim fi syahr" yang disususn oleh amjad qosim. Dalam bab seni mengonsentrasikan pikiran, Beliau mengenalkan kepada kita tentang metode "tersenyum" dalam mewujudkan konsentrasi yang maksimal. Hal ini dimulai dari adanya aktifitas otak kita yang terus menerus secara natural, berjuta-juta hal terkandung di dalamnya yang saling mengisi setiap sel, setiap waktu dan setiap gerakan. Ketika sebuah permasalahan telah terselesaikan, tidak pelak akan diganti dengan hal lain yang telah menunggu antrian. Oleh karenanya diperlukan kendali berupa pikiran positif, optimis, menyenangkan dan menggembirakan. Bermula dari senyuman. Ingin tahu bagaimana caranya?, mari kita simak ungkapan amjad qosim berikut ini.

"Tersenyumlah untuk mendapat karunia Alloh!, tersenyumlah untuk mendapat anugerah Alloh!, tersenyumlah untuk mendapatkan kedermawanan Alloh!, tersenyumlah untuk mendapatkan kenikmatan dari Alloh!, tersenyumlah untuk mendapatkan cahaya Al-Quran yang ada di hadapanmu! tersenyumlah karena Alloh telah memilihmu untuk menjadi seorang penghafal alQuran!, Tersenyumlah dan tersenyumlah ...."


Apa maksud dari ungkapan di atas?. di sana amjad Qosim menganjurkan kepada para penghafal alQuran untuk memulai aktifitas(menghafal alQuran)nya (yang secara kasat mata begitu berat) dengan tersenyum. Sebagai bentuk optimisme, cita-cita yang tak ternilai harganya, penangkal pikiran-pikiran negatif, bahkan minder.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun