Mohon tunggu...
Caksi Official
Caksi Official Mohon Tunggu... Seniman - Konten Kreator/Penulis

Caksi Official merupakan komunitas penggemar Ki Cahyo Kuntadi dan Ibu Sukesi Rahayu yang tidak hanya berfokus pada konten-konten menyenangkan soal wayang tetapi juga berfokus pada pengembangan dan edukasi kesenian wayang kulit di masa globalisasi saat ini. Diharapkan artikel-artikel yang dipublish dapat menambah minat generasi muda utamanya dalam seni budaya wayang kulit dan mendorong mereka semakin mencintai budaya Indonesia. Terimakasih dan Salam Budaya!

Selanjutnya

Tutup

Seni

Megahnya Gending Bhumi Giri Bahari dalam Opening Gelaran Wayang Kiai

6 Desember 2024   08:46 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:53 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Rahim.... bumi suci kang siniwi, pertiwi sang adi...." merupakan cuplikan tembang Bhumi Giri Bahari yang bergema pada bedhol kayon Pagelaran Wayang Kiai di hari Sabtu (2/11) malam. Gending ini merupakan karya dari komposer karawitan kelas dunia yang juga merupakan dosen jurusan karawitan ISI Surakarta, Dr. Peni Candra Rini., M.Sn.

Dengan aransemen yang digarap oleh Daryanto, S.Sn dan Bagus Bagaskoro WM, gending bhumi giri bahari menjadi pembuka yang begitu megah dan berkarakter kuat. Pemilihan gending ini bukan tanpa alasan, Ibu Sukesi Rahayu menjelaskan bahwa gending ini sangat mewakili suasana yang diinginkan dalam pakeliran wayang kiai, "Rasa gendingnya mewakili suasana. Menggambarkan keindahan dan kekayaan alam Indonesia, gunung-gunung menjulang tinggi dengan segenap kekayaan dan keindahan alamnya, juga lautan Indonesia yang kaya akan hayati, dan dilalui garis katulistiwa garis tengah porosnya bumi, seperti yg sudah tertulis dalam sabda para leluhur Nusantara," ungkap beliau saat dihubungi tim admin caksi pada Senin (5/11) sore.

Dr. Peni Candra Rini sendiri, yang juga merupakan adik kandung dari ibu sukesi merasa sangat senang dan bangga saat mengetahui gending bumi giri bahari digunakan untuk opening wayang kiai. Beliau mengungkap bahwa gending ini memang dipersembahkan untuk Indonesia dan untuk seniman lain juga bisa mereinterpretasi lagi karya ini sesuai dengan kebutuhan.

Momen diangkatnya kayon lokananta terlihat begitu agung dan berwibawa. Suara ibu kesi yang berkarakter menjadi warna tersendiri dalam bedhol kayon ini.

"Jejantung ing khatulistiwa, pinenthang gendhewaning bangsa, sabdaning ratu pandhiteng aji, jayaning giri bahari...."

Perasaan bangga, gagah, hati yang besar seakan hanyut dalam rasa musikal yang luar biasa. Ibu kesi mengungkap bahwa karakter lagu ini sangat lekat dengan warna suara beliau, sehingga beliau berusaha menghayati saat menembangkan tembang ini, "Saya berusaha menghayati sepenuh hati sampai menangis karena terbawa rasa lagu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun