Mohon tunggu...
wisam wajihuddin
wisam wajihuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1

Mahasiswa semester 1 di Universitas Islam Negeri Sunan ampel Surabaya, saya sering kali menjadi editor dan sudah menjadi hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Film Siksa Kubur Mempengaruhi Psikologis Manusia

27 Mei 2024   15:00 Diperbarui: 27 Mei 2024   16:15 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film psikologis horor terbaru "Siksa Kubur" (2024) tidak hanya
menghadirkan kesan horror dan kengerian, tetapi juga membawa pesan moral yang mendalam.
Film ini berhasil mengubah psikis dan pola pikir ibadah beberapa penontonnya, mendorong
mereka untuk lebih introspektif dan meningkatkan ketaatan mereka kepada Tuhan.
Salah satu teman saya Dinar, mengaku bahwa film ini membuatnya merenungkan kembali
perbuatannya di masa lalu. "Siksa Kubur" mengingatkannya tentang konsekuensi dari dosa dan
pentingnya hidup dengan penuh moralitas. "Film ini membuat saya takut, tapi juga
membangkitkan rasa bersalah dan penyesalan," ungkap Dinar. "Saya ingin menjadi pribadi
yang lebih baik dan tidak ingin mengalami siksa kubur seperti yang digambarkan dalam film
ini."


Penonton lain, Alya, juga merasakan dampak positif dari film ini. "Siksa Kubur" membuatnya
lebih rajin beribadah dan lebih takut akan dosa. "Film ini mengingatkan saya bahwa kematian
itu pasti dan kita harus mempersiapkan diri untuk hari akhir," kata Alya.“Saya ingin hidup
lebih bermakna dan meninggalkan dunia ini dengan praktik yang baik."
Film "Siksa Kubur" (2024) disutradarai oleh Joko Anwar dan dibintangi oleh Faradina Mufti
sebagai Sita, Widuri Puteri sebagai Sita kecil, Reza Rahardian sebagai Adil, Muzakki Ramdhan
sebagai Adil kecil, Cristine Hakim sebagai Nani, Slamet Rahardjo sebagi Wahyu, Fachri Albar
sebagai Sanjaya Arif, Ayah Sita dan Adil, Happy Salma sebagi Mutia, Ibu Sita dan Adil,
Arswendy Bening Swara sebagai Pandi, Niniek L.Karim sebagi Juwita, Jajang C.Noer sebagi
Ningsih, Putri Ayudya Sebagi Umaya, Djenar Maesa Ayu sebagi Inayah, Egi Fedly sebagi
Husein, Haydar salishz sebagi Amar, dan Runny Rudiyanti sebagi Lani.


Film ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Sita, anak dari kedua orang tua
yang tewas menjadi korban bom bunuh diri, yang sebelumnya memberikan sebuah kaset pita
yang berisikan suara jeritan siksaan kepada kakanya Adil. Sejak peristiwa tersebut, sita menjadi
pribadi yang tak percaya agama. Tujuan hidup sita hanya satu, yakni mencari orang paling
berdosa. Ketika orang itu meninggal, ia bertekad ingin masuk ke dalam kuburan dan
menetapkan niatnya untuk membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama hanya
menakut-nakuti.


Film horor "Siksa Kubur" (2024) menjadi bukti bahwa film horor tidak hanya untuk
menghibur, tetapi juga dapat memberikan pelajaran hidup yang berharga dan bisa merubah
psikis seseorang dalam ibadah menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun