Sahabat-sahabatku, ikhwan dan akhwat!
Tidak pacaran bukan berarti tidak boleh mencintai seseorang, kan? Berapa pribadi hadir mengetuk hati, mengetuk perasaan, aku manusia biasa yang tak bisa mengelak, aku jatuh cinta. Hanya saja aku berusaha untuk tidak mengumbar perasaan cinta itu, cinta terlalu berharga dan terlalu mahal untuk diumbar, sehingga aku lebih memilih diam dan bersabar, sambil terus berusaha memantaskan diri.Â
Jatuh cinta itu boleh, karena itu menjadi fitrah bagi manusia. Tapi bersabar dan tidak mengumbarnya adalah wajib bagi setiap muslim, untuk menjaga izzah, menjaga kehormatan diri.
Sahabat-sahabatku, ikhwan dan akhwat!
Mari kita jaga izzah kita, mari kita jaga kehormatan diri kita, bukan hanya dalam pandangan manusia, juga kehormatan dimata Allah. Allah telah berjanji, bahwa masing-masing kita telah ditentukan pasangannya, masing-masing kita telah ditentukan jodohnya.
Pacaran bukanlah sebuah ikhtiyar, pacaran hanya kesenangan nafsu sesaat yang memusnahkan keberkahan kebahagiaan yang sangat banyak. Pacaran bukanlah sebuah ikhtiyar, pacaran hanya kesenangan nafsu sesaat yang menghancurkan izzah dan merendahkan kehormatan diri kita, bukan hanya rendah dimata manusia, juga rendah dimata Allah.
Sahabat-sahabatku, ikhwan dan akhwat.
Tidak ada yang salah dengan perasaan cinta. Semua manusia merasakan cinta. Cinta adalah kodrat bagi manusia. Hanya saja Islam mengajarkan kita bagaimana berkasih sayang dengan cara yang lebih pantas, lebih agung dan santun dalam berkasih sayang berlandaskan ketaatan dan ketakwaan. Bukan hanya sekedar umbaran cinta yang berlandaskan nafsu dan kesenangan. Sabar dalam berikhtiyar. Doakan si-dia yang kita cintai, doakan pula dirinya supaya dia mendoakan kita.
Sahabat-sahabatku, ikhwan dan akhwat!
Lakukanlah ihtiyar kita sesuai syariat yang telah Allah ajarkan melalui Nabi kita. Sungguh, aku juga termasuk orang yang berihtiyar.
Sahabat-sahabatku, ikhwan dan akhwat!