Mohon tunggu...
C Jati
C Jati Mohon Tunggu... -

rileks

Selanjutnya

Tutup

Humor

Antara Maling Sendal, Koruptor, dan Orang Gila

8 November 2013   15:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:26 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sudah menjadi tradisi kalau sedang mendengar khotbah pasti ngantuk, dan tak jarang tertidur-tidur. Di sela-sela ngantuk dan tidur tiba-tiba terdengar kata-kata beliau seperti ini:

"Tahu nggak beda antara maling sendal, koruptor, dan orang gila? Maling sendal akan menutup mukanya kalau ketahuan, koruptor tertangkap malah senyum-senyum tertawa-tawa. Orang gila juga suka tertawa-tawa tanpa alasan jelas. Beda di antara mereka adalah rasa malunya. Maling sendal masih punya rasa malu, maka dia tutupi mukanya. Koruptor dan orang gila sudah tidak punya rasa malu, makanya mereka tertawa-tawa tidak pada tempatnya. Menurut penelitian, rasa malu berhubungan dengan salah satu bagian penting dari otak. Jika bagian ini rusak, maka orang tersebut susah bertindak normal karena sudah tidak bisa merespons rasa malu lagi. Jika demikian maka koruptor-koruptor itu sama saja dengan orang gila, bahkan lebih berbahaya lagi, karena meskipun otaknya sama-sama rusak, mereka masih bisa berpikir seperti orang normal dan punya jabatan lagi."

Langsung hilang rasa kantuk berganti dengan sebuah pemikiran. Sepintas kata-kata di atas seperti biasa saja. Tapi, jika para koruptor itu adalah orang gila, padahal kebanyakan pejabat adalah koruptor (minimal koruptor waktu), maka itu berarti negara ini banyak dipimpin oleh orang gila. Nah kalau pemimpinnya banyak yang gila, bagaimana nasib negeri ini nantinya? Apakah negara ini akan menjadi negara gila? Semoga tidak... semoga mereka cepat habis ditangkap...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun