Mohon tunggu...
moch sikki cakra purbaya
moch sikki cakra purbaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - sikki

tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Essai Refleksi Buku Karya Paulo Freire "Pendidikan Kaum Tertindas"

21 April 2022   03:20 Diperbarui: 21 April 2022   03:33 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka tidak faham bahwa melampiaskan serta mementingkan diri sendiri memiliki sebuah kelas penguasa, mereka terbelenggu oleh milik mereka sendiri dan bahwa mereka tidak punya apa-apa, mereka hanya memilki. Pendidikan kaum tertindas dibuat bukan dengan dan bukan untuk kaum tetindas dalam memperjuangkan kembalinya kemanusiaan yang sudah direbut. 

Pendidikan kaum tertindas wajib berupa perjuangan lawan penindasan didalam suasana dunia dan manusia dalam satu interakasi. Karena itah harus membutuhkan praktis yang berupa proses interaksi antara refleksi dan aksi. Faktor terpenting adalah berkembangnya akan kesadaran dalam pembebasan tersebut. 

Paulo freire menjelaskan pendidikan lama adalah "sistem bank" didalam pendudikan itu guru adalah subjek pemilik pengetahuan yang diwariskan kepada sang murid, sedangkan murid merupakan tempat deposit. "sistem bank" dimana kegiatan para murid hanya terbatas untuk menerima, mencatat, dan menyimpan. 

Mereka seharusnya mempunyai kesempatan menjadi penerima dan pencatat. Pada konsep pendidikan gaya bank, pengetahuan adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh mereka yang menganggap dirinya berpengetahuan kepada mereka yang dianggap tidak memiliki pengetahuan apa -- apa. berasumsi bodoh secara mutlak pada orang lain merupakan ciri dari ideologi penindasan. 

Peranan pendidik ialah mengatur cara pengetahuan yang ia punya supaya "masuk ke dalam" diri para murid. Tugasnya mengatur proses berlangsung secara spontan "mengisi" kepada para murid dengan memberitahukan informasi yang  dianggap sebagai pengetahuan yang semestinya. Manusia terdidik merupakan manusia yang sudah disesuaikan, karena lebih cocok bagi dunia. 

Oleh sebab itu pendidikan sistem bank bertolak dari pengertian yang salah tentang manusia sebagai obyek. Konsep pendidikan sistem bank, selalu berusaha mengatur pikiran serta tindakan seseorang, menuntun manusia supaya menyesuaikan diri terhadap dunia dan menghalangi kemampuan kreatif mereka. Pendidikan semacam itu merupakan dikategorikan penindasan yang ada di dalam masyarakat, nama pendidikan hanyalah sebuah alat yang dimanfaatkan guna penjinakan. 

Tujuan Paulo Freire ialah untuk merontokkan sistem pendidikan tersebut kemudian menciptakan sebuat sistem baru bernama "problem posing education" atau "pendidikan tahap masalah". Di dalam konsientitasi guru dan murid bergabung menjadi sebuah subjek sekaligus objek yang sama. Pengetahuan yang sesunguhnya menuntut penuan serta penemuan melalui pendidikan secara terus menerus, guru dan murid serentak menjadi murid dan guru. 

Guru belajar dari murid dan sebalikknya murid belajar dari guru, guru berperan sebagai rekan murid yang terlibat dalam membangkitkan pemikiran kritis murid, hal tersebut dua belah pihak salung mengembangkan kemampuannya untuk mengerti kritis diri sendiri dan di dunia. Kemudian inti dari pendidikan kaum tertindas adalah dialog, yang berintikan kata, kata memiliki dua dimensi refleksi serta aksi didam interaksi radikal. 

Dalam dualig dituntut kepercayaan yang lebar akan manusia yang pada hakikatnya adalah subjek yang mengerjakan dan merubah dunia eoleh karena itu selalu bergerak menuju kemungkinan membuat kehidupan menjadi penuh serta kaya. Dialog juga harus berpedoman dengan cinta kasih yang dalam terhadap manusia dan dunia. 

Kemudian Paulo Freire melihatkan teori pendidikan (tindakan) dialogik uang bertentangan dengan teori antidiialogik, karena tindakan dialogik bersifat kooperatif yang berarti adanya kesatuan pemimpin dan masyarakat dalam satu usaha menuju prises pembebasan. 

Tindakan antiadialogik ditandai dengan usaha untul menguasau manusia yang membuatnya tunduk, pasif, penyesuaiian diri dengan keeadaan, sehingga tetap saja tertindas. Tindakan dialogik membuat kesatuan pembebasan melalui perubahan struktur penindas, sedangkan antidialogik memecah belah serta menguasai yang bertujuan melestarikan status quo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun