Pemuda adalah tulang punggung bangsa dan Negara. Tanpa peran pemuda, masa depan suatu bangsa tidak akan semakin baik. Hanya akan semakin memburuk dari hari ke hari. Tidak akan ada generasi penerus kemajuan suatu bangsa bila pemudanya tidak berperan aktif dalam mengabdi kepadanya.
"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia." Begitu sekiranya tulisan lantang Bung Karno dalam buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia). Pemuda bukan hanya ditafsirkan secara fisiknya saja. Apabila melihat dalam peraturan perundang-undangan Indonesia, pemuda diklasifikasikan dalam kisaran usia 15-30 tahun.Â
WHO menyebut Young Peopledalam batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut Adolesceneaatau remaja. lebih jauh lagi, pemuda adalah jiwa, semangat, ruh dan intisari kemajuan bangsa Indonesia. Terutama bonus demografi Indonesia yang menempatkan jumlah populasi pemuda paling mendominasi diantara generasi lainnya.
Pemuda yang diidamkan suatu bangsa ialah pemuda yang produktif dan kontributif dalam kemajuan bangsa Indonesia. Bukan pemuda yang apatis dan tanpa menghasilkan buah karya apapun demi mengabdi kepada bangsa, Negara juga agama.Â
Jutaan gagasan segar sebagai ide-ide kreatif untuk memajukan Bangsa Indonesia yang sejatinya tidak bisa dikesampingkan keberadaannya. Terbukti jutaan karya dari tokoh-tokoh pemuda yang mengharumkan nama Indonesia. Sejak zaman penjajahan hingga era milenial seperti saat ini, selalu saja menempatkan pemuda sebagai penentunya.
Saya sebagai salah satu dari banyaknya pemuda Indonesia juga bertekad mewujudkan gagasan dan karya penting dalam misi untuk memajukan kehidupan berbangsa, bernegara serta beragama.Â
Alhamdulillah, usaha tersebut sedang dilangsungkan untuk mewujudkan tekad besar tersebut. Dalam usaha saya untuk menjadi pribadi yang produktif di usia muda, tentunya saya masih dalam tahap pembelajaran. Menjadi generasi pembelajar ialah suatu keniscayaan untuk kemudian memantapkan diri dalam berilmu.
Beberapa karya yang berguna, Alhamdulillah telah terwujud dalam agenda untuk memajukan kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya mewujudkan mimpi saya untuk memiliki komunitas pemberdayaan masyarakat.Â
Menggerakkan pelajar Surabaya dan masyarakat sekitar kampung nelayan kenjeran Surabaya untuk turut serta mencintai lingkungan, mencintai ilmu dengan berbagai fokus literasi yang saya dan tim lakukan. Serta memberdayakan masyarakat sekitar untuk dapat manjadi pribadi yang lebih baik. Keseluruhan misi tersebut terbingkai dalam impian saya untuk mewujudkan masyarakat ilmu. Karena dengan ilmu, individu dan kehidupan sosial masyarakat akan meningkat.
Selebihnya, saya yang telah mencintai aktivitas berorganisasi sejak bersekolah dahulu, mewujudkan impian saya untuk mengubah masyarakat melalui berbagai organisasi. Salah satunya sejak saya berproses bersama Ikatan Pelajar Muhammadiya(IPM) kota Surabaya sejak tahun 2015. Hingga akhirnya amanah sebagai Ketua Umum IPM Â Surabaya melekat di tahun 2017 hingga 2019 berakhir nanti.Â
Telah jelas dalam Firman Allah surat Ali-Imron ayat 104 menegaskan bahwa hendaknya  ada segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran. Maka merekalah orang-orang yang beruntung. Dengan dasar itulah, pandangan saya untuk berorganisasi dan menggerakkan khalayak luas untuk menuju kepada hal-hal yang baik terus saya lakukan.