Mohon tunggu...
Cak Lubis Official
Cak Lubis Official Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis se-nusantara

Penulis Menata Peradaban Melalui Budaya Nusantara - DPC AKJII Kab. Mojokerto Raya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Candi Brahu di Bejijong: Jejak Peradaban Kuno di Bumi Majapahit

29 Oktober 2024   01:32 Diperbarui: 29 Oktober 2024   02:06 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Brahu di Desa Bejijong: Jejak Peradaban Kuno di Bumi Majapahit / Dok Cak Lubis Prapanca

8. Desa Bejijong: Menjelajahi Lebih Dalam Warisan Budaya Majapahit

Tak lengkap rasanya membahas tentang Candi Brahu tanpa menyebut Desa Bejijong, desa wisata yang dikelilingi oleh peninggalan Majapahit. Berikut beberapa daya tarik lain dari Desa Bejijong:

Rumah Tradisional Majapahit: Desa Bejijong terkenal dengan rumah-rumah yang masih mempertahankan arsitektur tradisional Majapahit. Rumah-rumah ini dibangun dari bahan alami seperti kayu dan bambu, serta memiliki struktur yang mirip dengan rumah tradisional pada masa Majapahit.
Kerajinan Gerabah dan Patung: Penduduk Desa Bejijong terkenal sebagai pengrajin gerabah dan patung yang terinspirasi dari gaya Majapahit. Ini menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan yang ingin membawa pulang oleh-oleh unik khas Majapahit.
Upacara Adat dan Ritual: Masyarakat Desa Bejijong masih sering mengadakan upacara adat untuk menghormati leluhur. Salah satu yang terkenal adalah ritual "Tirto Wening", yaitu upacara penyucian air yang dilaksanakan di sekitar Candi Brahu.

Mengapa Mengunjungi Candi Brahu di Desa Bejijong? Jika kamu masih ragu untuk mengunjungi Candi Brahu, berikut beberapa alasan yang mungkin membuatmu tertarik:

Peninggalan Majapahit yang Ikonik: Candi Brahu adalah saksi bisu kejayaan Majapahit, kerajaan terbesar di Nusantara. Mengunjunginya akan membuat kita merasa kembali ke masa lalu.
Pengalaman Budaya yang Unik: Desa Bejijong menawarkan pengalaman wisata budaya yang autentik, dari arsitektur, seni, hingga upacara adatnya.
Wisata Sejarah dan Edukasi: Candi Brahu bukan hanya tempat wisata, tetapi juga sumber pengetahuan tentang sejarah dan arkeologi Majapahit.

9. Seputar Candi Brahu di Desa Bejijong

Apakah Candi Brahu benar-benar digunakan untuk membakar jenazah raja-raja Majapahit? Tidak ada bukti konkret tentang hal ini. Namun, banyak sejarawan percaya bahwa candi ini memang dibangun sebagai tempat pemujaan dan mungkin juga sebagai tempat pembakaran jenazah.
Apakah Candi Brahu masih digunakan untuk upacara ritual? Ya, masyarakat Desa Bejijong masih mengadakan upacara adat tertentu di sekitar Candi Brahu, meskipun fungsinya lebih sebagai simbol daripada praktik keagamaan.
Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Brahu? Waktu terbaik adalah pagi atau sore hari, agar pengunjung bisa menikmati suasana sejuk dan melihat keindahan candi tanpa terik matahari.

Kesimpulan

Mengunjungi Candi Brahu di Desa Bejijong adalah pengalaman yang tidak hanya menambah wawasan sejarah, tetapi juga memberi kita kesempatan merasakan kehidupan masa lalu yang pernah begitu jaya di Nusantara. Dari arsite

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun