8. Desa Bejijong: Menjelajahi Lebih Dalam Warisan Budaya Majapahit
Tak lengkap rasanya membahas tentang Candi Brahu tanpa menyebut Desa Bejijong, desa wisata yang dikelilingi oleh peninggalan Majapahit. Berikut beberapa daya tarik lain dari Desa Bejijong:
Rumah Tradisional Majapahit: Desa Bejijong terkenal dengan rumah-rumah yang masih mempertahankan arsitektur tradisional Majapahit. Rumah-rumah ini dibangun dari bahan alami seperti kayu dan bambu, serta memiliki struktur yang mirip dengan rumah tradisional pada masa Majapahit.
Kerajinan Gerabah dan Patung: Penduduk Desa Bejijong terkenal sebagai pengrajin gerabah dan patung yang terinspirasi dari gaya Majapahit. Ini menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan yang ingin membawa pulang oleh-oleh unik khas Majapahit.
Upacara Adat dan Ritual: Masyarakat Desa Bejijong masih sering mengadakan upacara adat untuk menghormati leluhur. Salah satu yang terkenal adalah ritual "Tirto Wening", yaitu upacara penyucian air yang dilaksanakan di sekitar Candi Brahu.
Mengapa Mengunjungi Candi Brahu di Desa Bejijong? Jika kamu masih ragu untuk mengunjungi Candi Brahu, berikut beberapa alasan yang mungkin membuatmu tertarik:
Peninggalan Majapahit yang Ikonik: Candi Brahu adalah saksi bisu kejayaan Majapahit, kerajaan terbesar di Nusantara. Mengunjunginya akan membuat kita merasa kembali ke masa lalu.
Pengalaman Budaya yang Unik: Desa Bejijong menawarkan pengalaman wisata budaya yang autentik, dari arsitektur, seni, hingga upacara adatnya.
Wisata Sejarah dan Edukasi: Candi Brahu bukan hanya tempat wisata, tetapi juga sumber pengetahuan tentang sejarah dan arkeologi Majapahit.
9. Seputar Candi Brahu di Desa Bejijong
Apakah Candi Brahu benar-benar digunakan untuk membakar jenazah raja-raja Majapahit? Tidak ada bukti konkret tentang hal ini. Namun, banyak sejarawan percaya bahwa candi ini memang dibangun sebagai tempat pemujaan dan mungkin juga sebagai tempat pembakaran jenazah.
Apakah Candi Brahu masih digunakan untuk upacara ritual? Ya, masyarakat Desa Bejijong masih mengadakan upacara adat tertentu di sekitar Candi Brahu, meskipun fungsinya lebih sebagai simbol daripada praktik keagamaan.
Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Brahu? Waktu terbaik adalah pagi atau sore hari, agar pengunjung bisa menikmati suasana sejuk dan melihat keindahan candi tanpa terik matahari.
Kesimpulan
Mengunjungi Candi Brahu di Desa Bejijong adalah pengalaman yang tidak hanya menambah wawasan sejarah, tetapi juga memberi kita kesempatan merasakan kehidupan masa lalu yang pernah begitu jaya di Nusantara. Dari arsite
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H