"Bhineka Tunggal Ika" adalah semboyan nasional Indonesia yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Semboyan ini disadur dari kakawin Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, yang ditulis pada abad ke-14 pada era Kerajaan Majapahit. Frasa ini mencerminkan  semangat persatuan dan toleransi di tengah keragaman suku, agama, ras, dan budaya di Bumi Pertiwi.
Konsep "Bhineka Tunggal Ika" bisa juga diaplikasikan secara lebih luas, tidak hanya untuk Indonesia tetapi untuk dunia. Catatan inilah perlu dicarikan tambatan kuat disaat pewaris penggagas Bhineka Tunggal Ika sendiri sudah mulai banyak yg ogah mengaplikasikan dlm hidupnya.
Berikut adalah Konsep Global atas Bhineka Tunggal Ika :
Promosi Toleransi dan Perdamaian: Dalam konteks global, "Bhineka Tunggal Ika" dipromosikan sebagai sarana toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan budaya, agama, dan etnis. Dunia yang damai hanya bisa tercapai dengan saling memahami dan menghargai perbedaan tersebut.
Kolaborasi Internasional: Prinsip persatuan dalam keragaman dianggap penting dlm kerja sama internasional. Negara-negara dengan latar belakang dan kepentingan yang berbeda dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, seperti halnya dalam mengatasi perubahan iklim atau memerangi pandemi.
Pendidikan Multikultural: Mengajarkan anak-anak dan generasi muda tentang pentingnya menghargai dan merayakan keragaman dapat menciptakan masyarakat global yang lebih inklusif dan harmonis.
Resolusi Konflik: Di banyak tempat, konflik sering kali muncul karena perbedaan. Dengan mengadopsi prinsip "Bhineka Tunggal Ika", berbagai komunitas dan negara dapat lebih mudah menemukan jalan tengah dan solusi damai utk permasalahn yang dihadapi.
Ekonomi dan Bisnis Global: Dalam dunia bisnis global, menghargai perbedaan budaya dan cara pandang akan dapat menciptakan peluang bisnis yg lebih besar dan hubungan perdagangan yang lebih baik.
Dengan demikian, meskipun "Bhineka Tunggal Ika" adalah semboyan nasional Indonesia, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya memiliki relevansi dan aplikasi yang luas untuk seluruh dunia. Prinsip ini dapat menjadi dasar membangun dunia yang lebih adil, damai, dan bersatu. Kalau hal diatas terlaksana apa ada komisi utk anak negeri karena Bhineka Tunggal Ika produk asli anak ibu pertiwi atau hanya menjadi kebanggaan semata ?
Inovator Gemah Ripah Loh Jinawe tidak saatnya diilhami secara fisiknya semata tetapi LelakuNya (Wijna Mantriwira)