JAKMAS | Ir. H. Luluk Sumiarso Msc, Pendiri Majapahit Corner menghadiri sarasehan budaya. Kegiatan kebudayaan yang diinisiasi yayasan Bima Sakti Peduli Negeri ini digelar di kompleks Bimasakti Farm, Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jumat Wage, 17 Mei 2024 malam.
Agenda uri-uri budaya ini mengusung tema "Pelestarian & Aktualisasi Nilai Nilai Luhur Majapahit Untuk Membangun Jiwa Bangsa". Sarasehan budaya ini digelar sebagai upaya melestarikan budaya, aktivitas spiritual keagamaan, pemberdayaan sosial dan pengembangan ekonomi kreatif. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Kadis Budpora Kabupaten Mojokerto  Noerman Handito, Romo Jathi Kusumo,Dr.Sriyono dari UGM Jogjakarta, Romo Putu, Romo Dukun Tengger Sukarji , Moelyono Ketua Dewan Adat. Mojopahit Mojokerto, Syamsul Fuadi SH, Ormas Matra,Nanang Munir, Mbah Klunung alias Mbah Warok, Mbah Jito, Yudi Sendong tokoh indie film Mojokerto dan hiburan gendhing Jawa Tunggul Laras Surabaya dan Masih banyak lagi dari ketua padhepokan, sanggar dan komunitas yang hadir baik dari Mojokerto maupun dari luar kota seperti dari Sidoarjo, Gresik, Pasuruhan Surabaya dan Malang. , serta tokoh masyarakat pacet.
Sementara itu,paparan Pendiri yayasan Bima Sakti Peduli negeri Ibnu Susanto bahwa kegiatan ini guna melestarikan budaya nusantara untuk tetap mempertahankan tradisi leluhur.
"Melalui sarasehan ini kita semuanya betul-betul ingin mewujudkan kejayaan kebangsaan negara dan nusantara dengan partisipasi dan kerjasama kita semuanya. Kabupaten Mojokerto yang merupakan ibu kota dari kerajaan Majapahit bisa bersama-sama mewujudkan niat luhur kita dan menjaga warisan budaya luhur dari nenek moyang kita," terangnya.
Â
Ir. H. Luluk Sumiarso "menyampaikan dalam paparannya yang ada korelasinya dengan Lagu Indonesia Raya Bangunlah Jiwanya dengan tema malam ini yaitu membangun jiwa bangsa melalui pelestarian & aktualisasi nilai luhur Majapahit".
Sementara itu, Pendiri yayasan Bima Sakti Peduli negeri Ibnu Susanto mengatakan bahwa kegiatan ini guna melestarikan budaya nusantara untuk tetap mempertahankan tradisi leluhur.