Pasuruan | Jumat, 26 April 2024. Melihat kesibukan para ibu ibu didapur umum balai Desa Ngadiwono untuk mempersiapkan masakan dan ubo rampe sesaji ritual Unan Unan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun sekali. Bukan hanya memasak atau membuat kue suguhan, untuk sesaji saja tetapi, juga mempersiapkan para tamu yang hadir dari masyarakat setempat maupun  tamu  dari luar kota.
Selanjutnya,para pemuda juga nampak sibuk membuat hiasan dari janur yang disebut penjor, hiasan utuk tenda dan tempat sesaji yang disebut canang.
Dalam persiapan ritual besar seperti itu, seluruh masyarakat ikut terlibat secara gotong royong tanpa memandang perbedaan keyakinan,menjaga kerukunan warga dengan bekerja sama  saling membantu seperti itu disebut Miyodo atau rewang dalam bahasa Jawa. Karena warga melakukannya dengan sukarela dan senang hati, gotong royong semacam ini masih ada didalam kegiatan masyarakat Tengger.