Mohon tunggu...
Ahmad Zulfikarnain Lubis
Ahmad Zulfikarnain Lubis Mohon Tunggu... Full Time Blogger - | Pendiri jakmas.com | newjurnalis.com |

Mengemban amanah sejarah dan beradaban yang diciptakan dari semangat perkembangan seorang jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Perjalan Tentang Rugyah & Bekam di Negara Saudi Arabia

8 Februari 2024   13:58 Diperbarui: 8 Februari 2024   14:30 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKMAS | Orang Arab,Jeddah Methode pengobatan rugyah gak faidah alias tidak berlaku. Malah di bilang bid ah, Karena orang kesurupan pun gak ada, bahkan di sanapun keluhan strok,ambiyen,kolestrol,sangat jarang bahkan di rumah sakit cuman cek medical dan operasi luka ( banyak kecelaka'an ) itu pun saya mulai kota jeddah keliling hanya panggilan massage, pijat reflexy gak lebih gak kurang.

Saya sering bertanya penduduk asli orang jeddah, "aku tanya boleh?". Mereka menjawab silahkan ( Tafadol )

Saya melihat kota jeddah bahkan di rumah sakit gak ada orang sakit stroke,diabet,kolestrol. Mereka menjawab, apa itu stroke,diabet,kolestrol???????? Bahkan saya pura pura nanya barangkali tau keluhan stroke.

Dan saya tanya lagi "aku tanya kalau pengobatan rugyah disini sering di pakai gak?". Mereka menjawab sambil duduk di hadapan saya agak lantang " is muskilah inta ? Moh harban antum !! ( ada masalah apa kamu, otak kamu rusak "

Disini rugyah dhoif ( gak di pakai ) hanya mereka membaca Al quran sendiri sendiri, banyak sodakhoh, minum air zam zam dll. Dari situ lah saya dapat ilmu dari negara saudi tentang psikologis manusia di saudi sangat beeharga untuk saya sendiri.

Bahkan bekam pun sangat jarang peminatnya, saya selaku TKI saudi arabia sudah keliling kota Jeddah, riyad bahkan mekkah pun jarang panggilan terapi bekam dan di mekkah kebanyakan pijat reflexi saja gak ada pengobatan aneh aneh.

Budaya kita di indonesia sangat luar biasa dalam pengobatan jawa, apakah kita sebagai warga indonesia harus meniru budaya pengobatan luar, saudi arabia? Mereka pun ( Arab ) tidak mem praktek sekalipun budaya mereka sesui teori dan praktek dalam penerapan kesehatan.

Kita warga indonesia punya budaya pengobatan sangat ajaib di bandingkan negara lain, selama ini masih menggantungkan methode orang lain, bahkan orang islampun sangat indentik sunnah,kental dalam pengobatan islam.

Padahal di indonesia pengobatan ala jawa pun sangat jarang di ketahui dan juga sangat jarang di praktekkan, mungkin karena ketidak tauan, kurang wawasan,dll.

Pengobatan jawa indentik syirik,jin jinan, menggunakan klenik itu sudut pandang kalangan islam, ustd,ulama dll. Justru sebaliknya mereka banyak percaya dengan basisnya ala ala jubah, kopyah,jenggotnya panjang itu orang yang dekat dengan tuhan banyak wiritan,bangun malam itu tempatnya sarang syirik dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun