Baca juga: Pancasila, Kunci Menumbuhkan Toleransi dan Senjata Ampuh Membungkam Radikalisme
Islam yang merupakan agama terakhir memiliki di dunia ini, sehingga membuat islam memiliki karakteristik sendiri yang membedakan islam dengan agama-agama yang lain. Menurut Syaikh Yusuf Qordawi dalam bukunya yang berjudul Al Khashaa'ishu Al 'aammah lil Islam mengatakan bahwa islam memiliki karakteristik:
- Rabbaniiyyah. Maksud dari Rabbaniiyah berarti islam merupakan agama yang bersumber dari Allah, bukan dari manusia, oleh karena itu agama islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah menjamin kemurnian Alquran.
- Insaniyyah. Maksud dari kata Insaniyyah adalah bahwa islam merupakan agama yang diturunkan Allah untuk umat manusia, Â sehingga membuat islam sangat cocok dengan fitrah manusia itu sendiri dengan kata lain tidak ada satupun ajaran islam yang bertentangan dengan manusia.
- Syumuliyah. Syumuliyah  menandakan bahwa islam merupakan agama yang lengkap, yang membahas semua aspek kehidupan manusia, baik dari hal terkecil hingga hal terbesar.
- Al Wasathaniyah. Wasathaniyah adalah seimbang, hal ini menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang seimbang, seimbang dalam beramal, baik yang menyangkut pada persoalan jasmani dan akal pikiran maupun rohani. Â
- Â Al Waqi'iyyah. Al Waqi'iyyah artinya adalah realistis, hal ini sudah menunjukkan bahwa islam adalah agama yang dapat diamalkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Â
- Al Wudhuh. Al Wudhuh artinya jelas, Â maksudnya ajaran islam itu sangat jelas dalam hal konsep dam sumber-sumber hukumnya sehingga membuat umatnya tidak bingung dalam hal memahami sesuatu untuk diamalkan.
- Al Jam'u Baina Ats Tsabat Wa Al Murunnah artinya dalam ajaran islam terdapat sebuah ajaran yang permanen dan fleksibel. Sehinga hal tersebut membuat umatnya dengan mudah untuk mengamalkan ajaran islam.
Kedua, Pengertian Radikal dan Radikalisme
Radikal dan Radikalisem memiliki pengertian yang berbeda, pertama kita bisa lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Radikal Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata "radikal" memiliki tiga pengertian. (1) secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip); (2), amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan); dan (3), maju dalam berpikir atau bertindak.
Sedangkan pengertian Radikalisme dalam KBBI memiliki tiga pengertian. Pertama, paham atau aliran yang radikal dalam politik; Kedua, paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; Ketiga, sikap ekstrem dalam aliran politik. Secara pengertian dalam KBBI antara Radikal dan Radikalisme sudah memiliki arti yang berbeda, bagaimana jika kita melihat asal usul kata radikal dan radikalisme.
Paul McLaughllin dalam bukunya, Radicalism: A Philosophical Study, nilai positif dalam radikalisme adalah mendukung kemajuan sosial (progresif). Namun, pada perkembangannya, istilah ini menjadi ambigu. Sehingga hal tersebut membuat citra 'radikalisme' terbelah. Ada yang menggap bahwa radikalisme itu menarik tapi ada juga yang menggapa itu menjijikkan, dan ada juga yang mengatakan radikalisme itu mengandung harapan, namun ada juga yang mengandung ketakutan.
Baca juga: Pancasila dan Ideologi Transnasional Radikal
Secara etimologis, kata radikal berasal dari bahasa Latin klasik, yakni "radix", artinya akar dalam tumbuhan. Pada perkembangannya radikal berarti berkenaan dengan hal yang paling asli, paling utama, dan yang paling mendasar atau fundamental serta radikal berkenaan dengan cara memahami suatu persoalan.Â
Sedangkan menurut Karl Marx  radikal adalah memahami sampai ke akar-akarnya. Memahami sampai ke akar-akarnya berarti memahami masalah manusia yang konkret yakni ekonomi dan politik. Bukan hanya dalam cara memahami sebuah masalah, radikal juga memiliki makna aksi politik. Akan tetapi makna radikal mengalami berubahan setelah Abad ke 17 menjadi aksi menuntut perubahan mendasar.
Radikalisme menurut McLaughllin memiliki beberapa ciri: Pertama, radikalisme berciri utopis, yakni mendambakan sistem sosial-politik yang sempurna seperti sebuah khayalan. Kedua, bersifat ekstrem dalam aksinya. Makna ekstrem itu sendiri memiliki dua pengertian. (a) ekstrem berarti tidak mengambil posisi di tengah-tengah dalam spektrum politik, alias bukan moderat atau sentris. (b) ekstrem berarti menggunakan cara-cara kekerasan.
Jika kita melihat pengertian tentang islam, Radikal dan Radikalisme maka kata yang tepat adalah Radikalisme Islam bukan Islam Radikal. Sebab radikal adalah pemahaman yang baik yakni memahami sesuatu sampe akar-akarnya atau berfikir maju sehingga jika disangkutkan dengan islam, berarti memahami islam sampai akar-akarnya sehingga mampu membuat seseorang itu bersikap toleran, moderat, adil, berimbang.Â