Perkembangan teknologi informasi dan akses internet yang semakin mudah telah membawa dampak signifikan bagi kehidupan masyarakat sehari-hari. Di satu sisi, internet menyediakan beragam informasi dan peluang yang bermanfaat, namun di sisi lain, ada risiko besar terkait konten negatif yang dapat diakses oleh semua kalangan. Banyak warga yang belum sepenuhnya memahami cara menggunakan internet dengan aman, sehingga mereka rentan terhadap berbagai risiko yang terkait dengan dunia maya.
Kurangnya pemahaman tentang Internet Positif dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang signifikan bagi individu dan masyarakat. Salah satu dampaknya adalah akses yang tidak terkendali ke konten berbahaya, seperti pornografi dan kekerasan, yang dapat mempengaruhi perkembangan mental anak-anak dan remaja. Selain itu, fenomena perundungan online atau cyberbullying sering terjadi di kalangan pengguna yang tidak memahami etika perilaku online, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Kurangnya informasi juga menjadi masalah, karena pengguna yang kurang kritis dapat dengan mudah menyebarkan berita palsu atau hoax yang berpotensi memicu konflik.
Selain itu, ketidakpahaman dalam menjaga privasi dan keamanan online dapat membuat individu rentan terhadap pencurian identitas. Hal tersebut dapat mengarah pada kecanduan internet dan pengabaian interaksi sosial, serta menurunkan prestasi akademis di kalangan pelajar. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai penggunaan internet yang aman dan positif.
Dalam konteks ini, pada tanggal 28 Oktober 2024 Mahasiswa KKN MD-03 Unusia mengadakan penyuluhan tentang Internet Positif di Desa Sukajadi, Kampung Cisasah Rawasari dengan menyebar undangan kepada masyarakat setempat agar dapat mengikuti kegiatan ini yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara menyaring konten negatif dan memanfaatkan internet secara positif. Dengan adanya pemahaman yang baik mengenai risiko dan manfaat internet, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menciptakan lingkungan digital yang aman.
"Tanpa pemahaman yang baik, pengguna bisa terpapar berbagai konten negatif yang dapat memicu masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, gangguan kontrol impuls. Sangat penting bagi kita semua untuk membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial, berdasarkan penelitian dan rekomendasi ahli kesehatan mental bagi anak-anak maksimal sekitar 30 menit hingga 1 jam perhari dan harus diawasi, bagi remaja sekitar 1-2 jam per hari, sedangkan bagi dewasa sekitar 2-3 jam per hari dengan fokus pada penggunaan yang produktif" Kata Ferry Kurniawan selaku Narasumber sekaligus Mahasiswa Sistem Informasi Unusia.
Masyarakat yang hadir sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber. Antusiasme ini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami penggunaan internet yang positif untuk meningkatkan kualitas hidup dan keamanan di dunia digital.
"Di era informasi saat ini, hoax atau berita palsu sangat mudah menyebar, dan tanpa kemampuan untuk memverifikasi informasi, kita bisa terjebak dalam penyebaran berita yang salah. Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam bersosial media, berpikir sebelum memposting atau membagikan informasi, serta menghormati pendapat orang lain. Dengan memahami semua ini, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan internet dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih sehat." Lanjut Ferry Kurniawan, dalam pemarapan materinya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana peserta sangat aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi mengenai topik-topik yang telah dipaparkan. Setelah sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan foto bersama sebagai momen penutup yang ceria. Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses, serta mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Mereka merasa terbantu dan mendapatkan wawasan baru yang bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab.
Mahasiswa KKN MD-03 Unusia berharap agar masyarakat Desa Sukajadi, Kampung Cisasah Rawasari, melalui penyuluhan internet positif ini tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga mengembangkan keterampilan untuk menyaring konten yang bermanfaat dan melindungi diri dari risiko di dunia maya.