Mohon tunggu...
Imam Suwandi
Imam Suwandi Mohon Tunggu... Trainer & Motivator Citizen Journalist | Praktisi Media -

CakImamSuwandi pernah menulis Buku Langkah Otomatis Jadi Citizen Journalist tahun 2010. Diterbitkan PT. Dian Rakyat, Jakarta. Arek Suroboyo ini aktif berbagi ilmu 'selfie journalism' (citizen journalism | audio visual) dan sebagai founder Komunitas Citizen Journalist di Indonesia (Facebook). Twitter: @cakimamsuwandi | Blog: Cakimamsuwandi.blogapot.com | Fb: Komunitas Citizen Journalist Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Yuks Selfie Journalism...

23 Desember 2014   07:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:39 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14193037851290074257

[caption id="attachment_385206" align="aligncenter" width="630" caption="Ilustrasi tongsis. (Kompas.com)"][/caption]

Media berkembang sangat pesat dengan hadirnya teknologi hape berkamera yang kita sebut smartphone. Hape genggam ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi suara saja atau sekedar berkirim pesan tulisan yang kita kenal dengan SMS.

Bahkan saat ini perkembangan fungsi hape menjadi alat yang multimedia. Kita sudah pasti tahu kalau hape bisa untuk memotret, mendengarkan musik, menonton video dan juga merekam video. Yang tak kalah canggih kini hape seolah menjadi komputer jinjing yang siap kapan pun untuk browser informasi dari penjuru dunia.

Perkembangan media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram tumbuh subur dalam aplikasi hape pintar ini. Siapa yang tidak punya akun di media sosial akan dianggap cupu atau ketinggalan zaman. Dengan kehadiran sosial media seperti Twitter juga dianggap sebagian orang menjadikan dunia informasi dalam 140 huruf ini mengancam keberadaan portal berita mainstream.

"Media Sosial kini bersanding dengan mainstream media. Bahkan kini warga juga bisa menyampaikan informasi ke masyarakat dengan menggunakan media sosial," kata Pepih Nugraha dalam sebuah wawancara dengan Cak Imam Suwandi.

Dahulu untuk membuat berita televisi, perlu banyak crew dan alat yang besar dan mahal. Tapi sekarang, kamera kecil dengan resolusi gambar yang bagus sudah sangat murah dan banyak dijual di pasaran. Sehingga, untuk memproduksi karya audio visual bisa dibuat dengan biaya murah dan tidak perlu repot dengan banyak orang.

"Kalo dahulu, ngeblog dianggap main-main kini sudah bisa menjadi sumber referensi. Bahkan tongsis yang dahulu hanya dipakai foto selfie kini sampeyan pakai untuk wawancara hanya menggunakan kamera pocket," tambah Pepih sambil menyodorkan jempolnya.

"Ide menggunakan tongkat narsis untuk reportase berita ini masih dianggap nyeleneh. Namun apa yang sudah dilakukan oleh cak Imam Suwandi ini menjadi hal baru dan bisa jadi virus untuk citizen journalism berkembang," ujar Pepih.

Jadi kini citizen journalist juga bisa melaporkan berita dengan tongsis. Yuks Jadi Tongsis Reporter...

Netizen di Indonesia pastilah kenal dengan sosok Pepih Nugraha, punggawa Kompasiana. Dalam sebuah kesempatan reporter metrotvnews.com berkesempatan ngobrol tentang perkembangan media sosial sambil jalan-jalan santai di selasar cafe Locanda, Jakarta, Rabu (10/12/2014). Simak videonya cekidot:

#tongsisreporter

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun