Kemarin, hari Minggu, berkesempatan mengunjungi sebuah tempat kolam renang di kota Pangkalan Bun bernama Salsabila yang terletak di Gang Bayam Jalan Malijo Madurejo. Ada sebuah agenda rutin arisan staf perusahaan setiap beberapa bulan sekali. Kali ini mengambil tempat di kola, renang tersebut. Jarak kolam renang dari lokasi perusahaan di mana saya bekerja sekitar 100 kilometer, setara dengan perjalanan hampir dua jam berkendara dua buah bus kecil perusahaan warna hijau dan satunya warna kuning. Kami berangkat pagi-pagi tepat jam 6 menuju lokasi. Saya juga pernah mengunjungi kolam renang ini tahun kemarin. Lokasi kolam renang ini terletak agak terpencil di dalam kota Pangkalan Bun, jauh dari jalan utama namun ada jalan aspal kecil menuju lokasi. Biarpun lokasi agak terpencil tetapi masih ada nilai plusnya yakni masih berada di dalam kota (tepatnya ibukota Kabupaten, bukan kota dalam arti sebenarnya baik kota administratif maupun kota madya). Begitu turun dari bus, masih kelihatan sama seperti dahulu eksteriornya. Ada sedikit berubah, sebuah spanduk besar berwarna putih yang berisi pengumuman bahwa pengunjung kolam renang mendapat perlindungan  asuransi dari perusahaan JP (Jasaraharja Putera). Ini termasuk sebuah kemajuan, meningkatnya kesadaran dari pihak pengelola sarana wisata di kota ini terhadap keselamatan dan keamanan bagi pengunjung atau konsumen. Terhitung sulit menjumpai hal semacam itu di kota ini, bahkan baru tahu kalau tiket yang dibeli sudah termasuk premi asuransi. Halaman depan lokasi wisata ini cukup asri dan rindang. Loket tiket masuk persis terletak di samping rumah pribadi Eko Sumarno,SH. Tokoh terkemuka di panggung politik lokal yang masih berseteru dengan kandidat pasangan Bupati dan Wabup Kabupaten Kotawaringin Barat lainnya. Tapi itu masalah politik, sudahlah..saya non-partisan tak mau ikut-ikutan dalam kemelut perebutan kekuasaan seperti itu. Lanjut kembali ke pembicaraan tadi, di loket tertera harga tiket masuk sepuluh ribu rupiah. Menurutku termasuk murah, tiket mandi bola di salah satu mall pusat kota saja lima belas ribu rupiah per jam. Ini sepuluh ribu sepuasnya sampai sore hingga tutup layanannya. Di dalamnya ada dua buah kolam renang, pertama berukuran lebih kecil dan dangkal. Disediakan sejumlah ban pelampung untuk bermain anak di dalam kolam renang kecil. Kolam renang kedua berukuran lebih besar dan dalam. Kedua kolam renang dilapisi lantai keramik berwarna biru langit yang cerah. Kolam pertama yang dangkal ditujukan untuk pengunjung anak-anak, dilengkapi sebuah pelorotan dari fiber plastik model spiral. Kolam kedua yang dalam ditujukan bagi pengunjung dewasa yang bisa berenang dengan tanda informasi kedalaman 165 cm, dilengkapi pelorotan fiberglass plastik model luncur. Airnya cukup jernih dengan aroma kaporit, menunjukkan air kolam mendapat treatment. Mudah-mudahan airnya tidak cuma dikontrol kejernihannya namun juga kualitas air bakunya. Kabar di berita internet banyak kolam renang di China tercemar airnya karena mengandung urea dan bakteri E. Cholli di atas ambang batas. Faktor utamanya adalah kurang sirkulasi dengan air baru atau air bakunya yang buruk kualitasnya. Di samping kolam renang ada sebuah kafe yang melayani pengunjung dengan menu makanan ringan seperti roti bakar, mie, atau minuman lainnya. Dulu dilengkapi juga dengan kafe betulan yang diberi nama Saung Apung. Kafenya didirikan di atas kolam-kolam ikan. Namun animo yang kurang akhirnya kafe ditutup dan dimanfaatkan menjadi tempat TK dengan konsep sekolah alam. Di pojok-pojok areak wisata kolam renang Salsabila ini tampak pengembangan kecil-kecil untuk sarana pendukung seperti gazebo. Sayangnya kolam-kolam ikan kecil yang ada sebagian sudah kering. Kolam-kolam ikan yang besar tidak tampak ikannya dan kelihatan agak kotor, bekas-bekas wadah cemilan makanan dan minuman bahkan puntung rokok. Cukup memprihatinkan, cerminan prilaku pengunjung yang kurang disiplin menjaga kebersihan. Seharusnya pihak pengelola menyediakan cukup tempat sampah dan memasang tulisan peringatan halus bagi pengunjung misalnya buanglah sampah pada tempatnya. Kolam renang Salsabila termasuk kolam renang pertama di kota ini. Mulanya adalah kolam ikan pemacingan di belakang rumah pada awal dekade 2000-an. Kemudian pada tahun 2004 dibuatlah kolam renang pribadi yang rupanya menarik minat bagi tetangga sekitarnya dan masyarakat. Sehingga pemilik memutuskan untuk terjun mengelolanya sebagai wahana bisnis mulai tahun 2006 dengan harga tiket awal dua ribu lima ratus. Selain sebagai tempat wisata kolam renang, pihak pengelola juga menyediakan sebagai penyewaan tempat untuk acara-acara tertentu seperti arisan perusahaan atau resepsi pernikahan. Kolam renang sangat identik dengan dunia anak-anak yang gemar bermain anak. Orang tua bepergian ke sana hampir pasti mengajak anak-anaknya. Oleh karena itu seyogyanya sarana bermain anak-anak selain kolam renang ditambah. Cuma ada satu bangku ayun di sebelah kolam renang anak. Pasti membikin anak rajin bermain kemari jika sarana bermainnya makin menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H