Situs istana kerajaan jaman dulu ini terletak di pingging sungai Kandilo, tidak jauh dari Tanah Grogot, ibukota kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Tepatnya di kecamatan Pasir Belengkong, sekitar 300 meter dari jembatan Kandilo, jembatan jalan utama penghubung Tanah Grogot-Batulicin. Berdampingan dengan masjid kesultanan, terbuat dari bahan kayu bermutu tinggi. Kayu merupakan kekayaan yang melimpah di wilayah ini dulunya.
Potret istana Kesultanan Paser pada 2 jaman yang berbeda. Pepohonan kelapa sekitar istana sudah tidak ada, padat dengan perumahan penduduk.
Keraton Kesultanan Paser sekarang telah menjadi Museum Sadurengas dan dipugar pada tahun 2008. Museum Sadurengas menempati bangunan bekas rumah salah satu Sultan Paser, yaitu Aji Tenggara (1844-1873). Pada awal abad ke-19 bangunan ini menjadi Istana Sultan Ibrahim Khaliludin. Bangunannya membentuk rumah panggung yang dalam bahasa Paser disebut ‘Kuta Imam Duyu Kina Lenja’ yang berarti rumah kediaman pemimpin yang bertingkat. Keraton kesultanan Paser menghadap ke barat ke arah tepi sungai Kandilo yang menjadi urat nadi transportasi umum di jaman keemasannya.
Perhatikan dua patung bouroq yang mengapit tangga sultan, masih utuh hingga hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H