Mohon tunggu...
Cak Idur
Cak Idur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hobi membaca dan menulis. Tertarik dengan ICT, pertahanan, teknik, dan sosio-ekonomi.. Ngeblog juga di www.cakidur.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keraton Kesultanan Paser atau Kerajaan Sadurengas

30 Maret 2014   22:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:17 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situs istana kerajaan jaman dulu ini terletak di pingging sungai Kandilo, tidak jauh dari Tanah Grogot, ibukota kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Tepatnya di kecamatan Pasir Belengkong, sekitar 300 meter dari jembatan Kandilo, jembatan jalan utama penghubung Tanah Grogot-Batulicin. Berdampingan dengan masjid kesultanan, terbuat dari bahan kayu bermutu tinggi. Kayu merupakan kekayaan yang melimpah di wilayah ini dulunya.

Istana Kesultanan Paser di tahun 2013

Istana Kesultanan Paser pada tahun 1925

Potret istana Kesultanan Paser pada 2 jaman yang berbeda. Pepohonan kelapa sekitar istana sudah tidak ada, padat dengan perumahan penduduk.

Keraton Kesultanan Paser sekarang telah menjadi Museum Sadurengas dan dipugar pada tahun 2008. Museum Sadurengas menempati bangunan bekas rumah salah satu Sultan Paser, yaitu Aji Tenggara (1844-1873). Pada awal abad ke-19 bangunan ini menjadi Istana Sultan Ibrahim Khaliludin. Bangunannya membentuk rumah panggung yang dalam bahasa Paser disebut ‘Kuta Imam Duyu Kina Lenja’ yang berarti rumah kediaman pemimpin yang bertingkat. Keraton kesultanan Paser menghadap ke barat ke arah tepi sungai Kandilo yang menjadi urat nadi transportasi umum di jaman keemasannya.

Ruangan utama di dalam keraton kesultanan Paser, 2013.

Ruang utama di dalam keraton kesultanan Paser, 1930.

Perhatikan dua patung bouroq yang mengapit tangga sultan, masih utuh hingga hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun