Sampai hari ini, algoritma lini masa media sosial saya masih juga menampilkan hal-hal yang terkait dengan pernyataan kontroversi pesepakbola nasional Muhammad Tahir, yang viral beberapa waktu lalu. Entah sampai kapan unggahan seperti ini akan berhenti muncul di lini masa saya. Mungkin nanti jika ada kehebohan baru.
Sekedar informasi, Muhammad Tahir membuat heboh jagad medsos negeri penggemar sepak bola ini, usai potongan videonya saat berbincang dalam sebuah siniar bersama pengamat sepak bola nasional Akmal Marhali tersebar.
Dalam potongan video siniar Bincang Bola by Akmal yang menyebar dengan cepat di media sosial itu, Tahir menyebut kualitas pemain naturalisasi 11-12 dengan pemain lokal. Â Dalam ragam bahasa non-resmi, '11-12' kerap diartikan sebagai sesuatu yang tak jauh berbeda.
"Coba saja PSSI kalau mau bikin uji coba antara pemain lokal dan naturalisasi. Kami bisa menang," ujar Tahir menegaskan pernyataannya soal kualitas pemain naturalisasi yang tak jauh beda dengan pemain "asli" Indonesia.
Baiklah, sepotong kata-kata pemain berdarah Sulawesi Selatan itu pun sepertinya sudah mampu memancing kemarahan para warganet Indonesia. Apalagi saat potongan video itu menyebar, publik sepak bola Indonesia masih dalam euforia kemenangan tim nasional Indonesia atas Vietnam dengan skor 0-3 di hadapan publik Vietnam.
Dalam pertandingan tersebut, skuad asuhan Shin Tae Yong diisi hingga 9 pemain naturalisasi. Mulai dari Marc Klok hingga Jay Idzes. Karena itu, banyak warganet yang menilai Tahir seolah tak menghargai perjuangan para pemain naturalisasi yang telah sepenuh hati bermain untuk timnas Indonesia.
Serangan di medsos terhadap pernyataan kontroversial Tahir soal kualitas pemain naturalisasi kian masif, karena mantan pemain Persipura Jayapura itu  juga menyinggung nama Ruben Sanadi dan Beto Goncalves masih layak untuk dipanggil oleh Shin Tae Yong untuk memperkuat timnas Indonesua saat ini.
Penyebutan nama Beto inilah yang sontak membuat sebagian netizen malah menyindir balik Tahir: Katanya kualitas pemain naturalisasi 11-12 sama pemain lokal. Tapi kok malah menyebut Beto masih pantas dipanggil timnas?
Ya, mantan rekan setim Tahir di PSBS Biak ini memang termasuk dalam pemain naturalisasi asal Brasil, yang pernah memperkuat timnas Indonesia. Hingga saat ini, Beto memiliki 12 caps bersama timnas Indonesia.
Namun kini pemain yang menjalani naturalisasi karena durasi tinggal dan perkawinan di Indonesia---bukan karena memiliki darah keturunan Indonesia---itu, tak lagi menjadi andalan lini serang Indonesia di usianya yang telah mencapai 43 tahun.
Meski demikian, penampilan Beto di level klub saat ini seolah belum termakan usia, dan ikut membawa PSBS Biak promosi ke Liga 1 untuk pertama kalinya pada kompetisi Liga 2 tahun ini. Tentunya bersama M Tahir dan kawan-kawan.