Setelah melalui berbagai kontroversi sejak proses perencanaan hingga saat pembangunan infrastrukturnya, akhirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung diresmikan pengoperasiannya secara penuh, oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober 2023 lalu. Â
Terlepas dari pro dan kontra yang timbul dalam proyek yang merupakan kerja sama Indonesia dengan China ini, kita tentu patut berbangga, karena kereta cepat dengan jenama Whoosh, alias Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat ini, menjadi kereta cepat pertama yang beroperasi di Asia Tenggara.
Tentu ini menjadi lompatan besar bagi sistem transportasi di Indonesia, khususnya pada moda transportasi berbasis rel. Setelah sebelumnya, perkeretaapian Indonesia cenderung tertinggal dibanding  negara-negara lain.
Padahal di masa awal peradaban transportasi berbasis rel, Indonesia termasuk dalam negara yang maju dalam bidang perkeretaapian selain India.
Bersamaan dengan rangkaian peresmian beroperasinya kereta cepat yang mampu menembus kecepatan hingga lebih dari 350 kilometer per jam ini, Presiden Joko Widodo saat uji coba pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada September lalu, langsung 'mengambil ancang-ancang' lanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dengan mewacanakan perpanjangan jalur hingga ke Surabaya.
Berdasarkan studi awal, seperti dinyatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, jalur kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya akan melewati jalur pantai selatan Jawa, yakni melintasi Yogyakarta dan Solo, hingga berakhir di Surabaya.
Menurut Budi Karya, kementeriannya sudah mendapat perintah dari Presiden Joko WIdodo untuk membuat cetak biru proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Yang mengacu pada keberhasilan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Budi Karya seperti dikutip Antara menuturkan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya yang kini tengah dirancang, harus mampu menumbuhkan perekonomian di wilayah yang akan dilaluinya.
Baiklah, pada dasarnya memang sebuah proyek pertransportasian, memang harus berdasarkan studi yang matang dalam perencanannya. Termasuk dalam hal pembiayaan proyek.
Karena itu, Budi Karya mengatakan, rancangan biaya pun akan masuk dalam cetak biru rancangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya nantinya.
Saat ini memang belum ada tenggat waktu yang pasti, kapan rancangan cetak biru tersebut akan diselesaikan. Namun hemat saya, soal pembiayaan menjadi hal yang krusial dalam perencanaan pembangunan.