Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sepak Bola Dipuja, Sepak Bola Bikin Kecewa

20 Mei 2023   17:29 Diperbarui: 21 Mei 2023   04:14 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik gegap gempita konvoi atlet Indonesia yang meraih prestasi di Sea Games 32 Kamboja 2023 di jalan protokol Jakarta dan berakhir di Gelora Bung Karno, muncullah kesan atlet cabang sepak bola menjadi 'anak emas' daripada atlet cabang olahraga lainnya.

Kesan itu mencuat antara lain karena atlet cabang sepak bola diarak dengan menggunakan bus tingkat Transjakarta dengan atap terbuka, sementara atlet cabang lain menggunakan kendaraan karnaval biasa dan bus wisata lainnya seperti Bandros (dari Bandung) dan Uncal (dari Bogor) yang notabene menggunakan bus berukuran medium alias tiga perempat.

Kesan istimewa pada atlet sepak bola juga muncul karena konvoi yang semula dijadwalkan mulai pukul 08:00, menjadi dimulai pukul 08:40 karena menanti kedatangan timnas sepak bola U-22 itu.

Keriuhan soal penganakemasan atlet sepak bola pun kian mencuat, usai atlet senior cabang renang I Gede Siman Sudartawa memutuskan untuk walk out dari arak-arakan tersebut dan pulang lebih cepat. Siman mengaku kecewa karena konvoi atlet harus menunggu timnas sepak bola datang terlebih dahulu

"Saya merasa kami tidak dihargai. Kami datang awal waktu, tetapi disuruh menunggu. Kami sama-sama dapat medali. Jangan terlalu dispesialkan ke salah satu cabor saja," kata Siman seperti dilansir sejumlah warta.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemuda dan Olah Raga Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan timnas sepak bola terlambat hadir untuk mengikuti arak-arakan bersama atlet lainnya karena perjalanan bus kirab sepak bola ke kantor Kemenpora terhambat oleh antusiasme masyarakat yang hadir langsung untuk menyambut pasukan Indra Sjafri ini.

Menteri yang akrab disapa Dito ini juga menambahkan, sebenarnya pemerintah juga sudah memesan armada Transjakarta untuk digunakan mengangkut seluruh atlet yang mengikuti kirab, namun hanya ada satu bus Transjakarta yang beratap terbuka, sehingga hanya bisa digunakan untuk mengangkut atlet cabang sepak bola beserta ofisialnya saja.

Lantas apakah kritik Siman soal penganakemasan cabang sepak bola itu kurang tepat? Sebenarnya tidak juga. Ada sisi benarnya terutama jika kita menyaksikan pawai kemarin dalam siaran langsung di layar kaca.

Dito selaku menpora terlihat di layar kaca lebih dominan berada di bus Transjakarta pengangkut atlet dan ofisial cabang sepak bola, tentunya bersama koleganya sesama menteri yakni Erick Thohir yang notabene adalah ketua umum PSSI.

Apalagi, bus Transjakarta yang ukurannya lebih besar daripada kendaraan peserta konvoi lainnya, tentu menjadikan atlet dan ofisial cabang sepak bola menjadi pusat perhatian dari masyarakat yang menyaksikan langsung iringan atlet sepak bola maupun  cabang olah raga lainnya yang telah mendulang prestasi di Sea Games Kamboja 2023.

Akan tetapi, mungkin Siman pun juga harus bijak dan legawa ketika para pahlawan sepak bola di Sea Games Kamboja ini mendapat sorotan lebih dari masyarakat yang hadir langsung menyaksikan pawai, termasuk dari Dito selaku menpora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun